Zaqi Ezcandar Crupux merupakan anak Bapak Salahadin D. Crupux dan Ibu
May Sharah. Zaqi mempunyai adik bernama En-Nero Michael Crupux. Ayahnya
adalah seorang ilmuwan dan politisi, sedangkan ibunya bekerja sebagai
guru Bahasa Jawa di FOC International School. Zaqi termasuk anak yang
malas, ia jarang membantu orang tuanya. Walaupun demikian, Zaqi
mempunyai bakat terpendam, yaitu mampu memahami dan menyelesaikan
masalah, mampu membuat banyak alasan kritis, serta pandai berbicara.
Adik Zaqi, Nero termasuk anak yang rajin dan berakhlak budiman. Tetapi,
dia cenderung pendiam dan kaku. Mereka tinggal di sebuah kota yang
indah bernama Bantville.
Buah yang Manis |
Selain keluarganya, Zaqi mempunyai sebuah
tim atau geng yang bernama Zaoz Crupux. Nama Zaoz Crupux adalah
kepanjangan dari nama-nama anggotanya. Anggotanya adalah Zaqi, Azhan
Rhastaman (anak Bob Mailling, seorang penyanyi reggae profesional),
Ozzai Marimax (anak Paijo Bejo Temenan, seorang petani kelas kakap),
Zorrovic Sanubary (anak Jokovic Sanubary, seorang mantan pesebakbola
nasional yang sekarang membuka usaha game centre dan warnet
bernama ‘Fovolage’), dan En-Nero M. Crupux (Adik Zaqi). Sebelum Nero
diajak bergabung menjadi anggota Zaoz Crupux, telah ada dua orang
anggota yang meninggalkan Zaoz Crupux. Mereka adalah Alm. Herman Suwirya
Abdul Voux (anak Suwiryo Vrafatand, seorang pedagang kaki lima
terkenal) dan Muhammad Cruvi Chartana (anak Prof. Dr. Joker Furqon
Zabudi, seorang ilmuwan terkemuka internasional). Voux meninggalkan geng
Zaoz Crupux saat usia geng Zaoz Crupux belum genap satu tahun. Dia
meninggalkan geng Zaoz Crupux karena Voux di santet oleh Baba Hong (anak
yang dendam kepada Voux), nyawanya pun tak terselamatkan. Baba Hong
akhirnya dijatuhi hukuman pancung oleh pemerintah karena kasus
pembunuhan ini. Sedangkan Cruvi meninggalkan geng Zaoz Crupux karena dia
harus berimigrasi ke Britania dengan keluarganya demi urusan pekerjaan
ayahnya. Memang begitu tragis kisah perjalanan geng Zaoz Crupux.
Sekarang geng Zaoz Crupux sedang mengikuti MTS 2011 (Major Tournament Steetsoccer atau turnamen futsal jalanan) yang diikuti 64 tim se-Kota Bantville. MTS 2011 dilaksanakan dengan sistem knock-out (sistem
gugur). Sekarang, mereka sudah sampai babak final. Tim yang menang
dalam pertandingan ini akan menjadi juara dan berhak menerima trofi
serta uang tunai dari Walikota Bantville, Bapak H. Supirman. Pada hari
Minggu besok, tepatnya pada pukul 9.00 pagi, mereka akan bertanding
melawan tim Key One di GOR King Great.
Sekarang tim Zaoz Crupux sedang membahas formasi yang akan mereka terapkan melawan tim Key One di markas besar mereka, Gacwif (Game Centre dan Warung Internet Fovolage).
Setibanya di sana.
”Mana ni Zaqi ? Kok belum datang juga ?” Tanya Azhan.
”Iya mana si pemalas itu?” Tanya Zorro.
“Sabar..sabar…walaupun dia agak pemalas tapi akalnya kan lebih fresh daripada kita. Hai Nero apakah kau tau mas kamu ini ada di mana,” kata Ozzai.
“Ooo…tadi
masku disuruh beli tempe di warung sama Ibuku. Tapi di malas
melakukannya. Lalu aku yang di suruh Ibu beli tempe. Sesudah beli tempe
aku segera ke sini. Tetapi masku malah di hukum Ayah untuk mencuci WC.
Tunggu saja, 10 menit lagi pasti Zaqi datang,” jawab Nero.
”Wah...jan.!” Kata Azhan.
”Ya udah dab! Kita tunggu aja Zaqi,” kata Ozzai.
Satu jam kemudian Zaqi datang.
”Itu dia Zaqi, kemana aja ente ?” Tanya Azhan.
”Lama bener kami menunggumu,” sahut Zorro.
”Karena lama nunggu kamu, kami asyik aja main PES 2012 (nama sebuah game) sama-sama,” kata Ozzai.
”Koq aku ndak diajak ?” Ujar Zaqi.
”Salah sendiri !” Sahut Nero.
”Aku
minta sorry kanca-kanca. Tadi aku tertidur di kamar mandi karena lelah
membersihkan kamarmandi. Waktu bangun aku teringat bahwa ada janji
dengan kalian. Lalu aku bergegas ke sini deh,” jawab Zaqi dengan polos.
”Wkakakakaka.....!” Semua tertawa.
”Untung kami tadi udah jamaah Sholat Asar bersama. Mau maghrib baru datang,” kata Nero.
”Aku tadi juga sudah Sholat Asar koq,” jawab Zaqi.
”Baumu mas, jan ora ngertini aku tenan. Pasti habis mbersihin wc tidak mandi sekalian,” kata Nero.
”Ho’oh pancen. Mambu yo ben. Apa ya ku pikir,” jawab Zaqi.
”Makannya boss jangan malas-malas aja,” kata Ozzai.
”Rarara...ra urusan! Udah . kita mulai meeting-nya aja !” Seru Zaqi.
”Siap...kapten !” Seru Zorro dan Azhan.
Lalu
kelima anak manusia tersebut memulai diskusinya. Dalam diskusinya
mereka telah mengatur strategi dan taktik bermain. Untuk melawan tim Key
One, Zaqi cs menerapkan strategi man to man marking,
yaitu terus menempel pemain lawan masing-masing. Sampai ada kesempatan
untuk mencetak gol, mereka akan memanfaatkannya dengan baik. Karekter
pemain tim Key One yang tergolong kasar membuat mereka harus selalu
waspada pada setiap langkah pemain tim Key One. Apalagi dalam MTS 2011
ini mereka telah berhasil mencederai 7 pemain dari masing-masing lawan
yang pernah mereka hadapi. Setelah selesai berdiskusi Zaqi cs pulang ke
rumah masing-masing untuk mempersiapkan kondisi tubuh mereka.
Keesokan
harinya, mereka bersiap-siap untuk bertanding melawan tim Key One. Tim
Zaoz Crupux sudah sampai di GOR King Great pada pukul 8.30 pagi. Azhan,
Ozzai, dan Zorro sudah datang daritadi. Kini para anggota tim Zaoz
Crupux sedang menunggu Zaqi dan Nero.
“Mana ni si Zaqi, koq belum datang juga ?” Tanya Azhan.
”Ho’oh adiknya juga belum nongol,” sahut Zorro.
“Biasanya Nero datangnya paling awal,” ujar Ozzai.
Sedangkan di rumah Zaqi keadaannya sedang genting. Zaqi terkena masuk angin.
“Heh, kak ! Bagaimana keadaannya sekarang, sudah baikan belum ?” Tanya Nero sambil memberikan obat turun panas kepada Zaqi.
“Sepertinya badanku masih panas,” jawab Zaqi sambil menggigil.
“Bagaimana Kak dengan pertandingan kita melawan tim Key One,” tanya Nero dengan gelisah.
“Nanti kakak akan memaksakan apapun keadaan kakak untuk bisa melawan tim Key One,” jawab Zaqi.
Ibu dan ayah Zaqi kemudian masuk ke kamar Zaqi untuk menenggok Zaqi.
“Bagaimana keadaan kamu, Nak ? Sudah mendingan belum?” Tanya ibu sambil menyentuh dahi Zaqi.
“Sepertinya dia masih sakit, Bu !” Sahut ayah.
“Apa mas yakin akan bermain pada pertandingan kita melawan tim Key One?” Tanya Nero.
“Aku yakin !” Seru Zaqi.
“Tapi, mas ?” Kata Nero.
”Lebih baik kamu istirahat, daripada nanti kamu pingsan pada pertandingan. Nanti sakit kamu bisa tambah parah,” ujar ayah.
”Turuti saja nasihat ayahmu !” Ujar ibu.
”Tapi, yah, bu, dan Nero. Siapa yang akan menggantikanku pada pertandingan ini,” jawab Zaqi.
Sedangkan
keadaan Ozzai, Azhan, dan Zorro semakin khawatir. Apalagi saat itu
pertandingan akan segera dimulai. Para penonton pun tidak sabar
menyaksikan pertandingan ini. Lalu tim Key One menghampiri mereka.
”Hei,
anak-anak ndesa! Mana kapten dan anggota tim kalian lainnya? koq hanya 3
orang?” Tanya Djojonamon. Ia adalah kapten sekaligus penjaga gawang tim
Key One.
”Tenang tenang..! Kapten dan 1 anggota kami pasti akan segera datang,” jawab Ozzai.
”Hah..alasan!
Pasti kapten dan satu anggota kalian sudah takut sama kami sebelum
bertanding. Kalian juga pasti takut kan? Hahaha,” ejek Wagiman. Ia
adalah pemain belakang tim Key One.
”Sembarangan....! Anda jangan asal ngejek anggota kami begitu. Ngajak gelut?” tantang Zorro sambil membentak.
”Ayo, gelut gelut...! Aku rawedi! Aku wani! sing penting tim Key One menang!” Jawab Zaggon gelandang serang tim Key One.
“Tenang tenang…! Allah menyertai orang-orang yang sabar. Sabar aja pada gelut, malu-maluin penonton,” sahut Ozzai.
“Wis dab…! Rasah digragas omongane, anaknya memang kayak gitu, mbok kamu nasihatin aja sulit,” bisik Zoro.
“Ra wedi, ra wedi! Lha yo mbok biar! suka-sukaku,” bisik Zorro.
“Cah cah! pertandingannya sudah mau dimulai lho! Piye iki, Zaqi dan Nero belum jua datang,” sahut Ozzai.
“Wkakakaka…! Kasihan deh you! kami tinggal dulu ya, yo wis yo dada!” Ujar Djojonamon sambil tertawa mengejek.
Tim Key One kemudian meninggalkan Zorro, Ozzai, dan Azhan.
“Piye iki, kojur tenan!” Keluh Zorro.
“Ra ra ra….. urusan! 3 lawan 5 aku berani!” Kata Azhan.
”Tapi dalam peraturan minimal pemain yang bermain 5,” kata Ozzai.
”Lha kalau ini aku tak ikut-ikut ! Ra urusan !” Kata Azhan.
Sedangkan
di rumah Zaqi, Zaqi tetap bersikukuh ikut pertandingan ini. Tetapi,
orangtua Zaqi melarangnya untuk pergi. Zaqi terpaksa harus menuruti
nasihat orang tuanya daripada sakitnya makin parah.
Nero kemudian
menelpon Ozzai bahwa Zaqi sekarang sedang sakit. Nero berkata bahwa
Zaqi tidak bisa ikut pertandingan kali ini, ia harus istirahat. Nero
juga berkata kepada Ozzai bahwa sebagai pengganti Zaqi, Nero membawa
Bazoori (anak Bazoor van Bazooka, seorang pimpinan pengemis Kota
Bantville) untuk menggantikan posisi Zaqi sebagai gelandang serang. Zaqi
meminta Ozzai untuk menyampaikan berita ini kepada Azhan dan Zorro.
Sebenarnya
kemampuan Bazoori bermain sepakbola masih dua tingkat di bawah Zaqi.
Tetapi, berhubung yang bersedia menggantikan Zaqi hanyalah dia, maka
Nero terpaksa memilihnya. Sebelumnya, Nero telah mencoba meminta bantuan
10 teman sekelasnya, yaitu Christiano Royaldo, Lionel Messem, Mesut
Uviel, Mengsley Sneisder, David Sivuth, Semir Nasive, Rafael Van de Sow,
Sergio Ajuoerro, Xavi Hermendez, dan Luiz Suariez. Namun, kesepuluh
temannya tersebut pun tidak bisa membantu karena mereka sedang liburan
bersama di Pulau Komodo. Kali ini, Bazoori mempunyai tugas berat untuk
mengatur permainan tim Zaoz Crupux. Dia harus bersaing dengan Park Vo
Chung, penyerang andalan tim Key One. Apalagi sekarang, Vo Chung dan
Zaqi sama-sama memimpin sebagai pencetak gol terbanyal MTS 2011. Mereka
sama-sama mengemas 16 gol.
Kemudian Nero pergi menuju GOR King Great, tempat dilaksanakan pertandingan tim Zaoz Crupux melawan tim Key One.
Di GOR King Great, para pemain, official, wasit, dan penonton menunggu kedatangan dua pemain tim Zaoz Crupux yang belum dating.
“Mana dua anggota kalian kok belum datang?” Tanya panitia pertandingan.
“Di diskualifikasi aja, Pak!” Provokasi dari pemain tim Key One.
“Tenang…tenang! Dua pemain kami pasti datang. Masih dalam perjalanan,” jawab Ozzai.
Kemudian Nero dan Bazoori datang.
”Itu dia pemain kami datang, Pak!” Sahut Azhan sambil menunjuk pintu masuk.
”Assalamualaikun teman-teman! Kami datang!” seru Nero dan Bazoori kemudian masuk menuju lapangan.
Kemudian
kedua tim bersiap memulai pertandingan. Pemain kedua tim dan wasit
memasuki lapangan. Susunan pemain tim Zaoz Crupex sebagai berikut : Nero
(kapten sekaligus penjaga gawang), Azhan (pemain belakang), Ozzai
(gelandang), Bazoori (gelandang serang), dan Zorro (penyerang) sedangkan
susunan pemain tim Key One sebagai berikut : Dhanco Djojonamon (kapten
sekaligus penjaga gawang), Wagiman Ran Jaman (pemain belakang), Kim
Covlo (gelandang), Kwe Zaggon (gelandang serang), dan Park Vo Chung
(penyerang).
Pertandingan pun dimulai. Tim Key One yang dimotori
Zaggon terus menguasai pertandingan sepanjang babak pertama. Sedangkan,
tim Zaoz Crupux yang dimotori Bazoori selalu gagal dalam penyerangan.
Tim Zaoz Crupux dipaksa bertahan sepanjang babak pertama. Tim Zaoz
Crupux yang baru kebobolan dua gol sepanjang MTS 2011 terus di gempur
habis-habisan, melalui tendangan keras Vo Chung dan Zaggon. Akhirnya
pada menit ke-20, gol yang ditunggu-tunggu terjadi, kerja sama Covlo dan
Zaggon dapat diselesaikan dengan tendangan salto indah oleh
Vo Chung. 1-0 untuk Key One. Lima menit kemudian Key One kembali unggul
lewat sepakan Zaggon, ini gol yang ke-7 Zaggon di MTS 2011. 2-0 Key One
memimpin. Lalu pada detik-detik terakhir babak pertama, Key One kembali
unggul lewat solorun yang di lakukan Vo Chung dan berhasil
mengelabui sekaligus melewati penjaga gawang, Nero. 3-0 untuk Key one.
Zaoz Crupux seperti tak bernyawa. Babak pertama berakhir sudah.
Sedangkan
di rumah Zaqi, Zaqi didatangi tamu spesial. Cruvi dan keluarganya
datang menjenguk Zaqi dan keluarganya. Cruvi dan keluarganya bermaksud
menengok kakek dan neneknya yang tinggal di Kota Bantville. Kemudian
ayah Cruvi memberikan satu pil mujarab untuk mengobati sakit yang
dialami Zaqi. Ternyata setelah tiga menit pil itu bereaksi sangat cepat
terhadap tubuh Zaqi, Zaqi pun akhirnya kembali segar budar. Berhubung
Zaqi sudah sehat kembali, ia pun tak menyia-nyiakannya. Zaqi yang
mengetahui bahwa timnya sedang kalah telak, lalu mengajak Cruvi ke GOR
King Great untuk membantu menyelamatkan tim Zaoz Crupux dari kekalahan.
Mereka pun segera menuju GOR King Great.
Sedangkan di GOR King
Great, kondisi Azhan, Ozzai, Zorro, Nero, dan Bazoori semakin kacau.
Azhan, Ozzai, Zorro, dan Nero menyalahkan Bazoori sebagai biang
kekalahan pada babak pertama. Mereka mengkritik kinerja Bazoori yang
sangat buruk. Setiap di beri umpan, ia selalu gagal menguasainya.
”Kamu
tuh bagaimana, si! Setiap kali aku beri umpan kau selalu gagal
meneruskannya ke Ozzai atau Azhan,” kata Zorro sambil marah-marah.
”Iya
nih...! Setiap kali ada penyerangan kau juga gagal menghadang pemain
lawan. Apa maumu, jangan-jangan kau berada di pihak lawan. Ngajak gelut?
aku wani! Ayo!” Seru Azhan sambil memaki Bazoori.
“Bukan begitu,
boss! Aku minta maaf. Salah kalian sendiri memilihku masuk ke tim
kalian, padahal aku tidak jago bermain sepakbola. Aku jagonya main bekel
dan lompat tali,” jawab Bazoori dengan teramat polos.
”Wis tenang tenang..! Sabar, kita harus tetap berusaha semaksimal mungkin,” terang Nero.
”Iya, dab! kita mainnya santai aja, umpan satu-dua, khan begitu! Bola itu bundar! Bola dalah teman!” Terang Ozzai.
Kemudian Zaqi dan Cruvi datang.
”Assalamualaikum! Teman-teman. Aku akan membantu kalian!” Sahut Zaqi.
”Iya, teman-teman. Senang berjumpa kembali!” Seru Cruvi.
”Hei, itu Zaqi sudah sembuh. Dia bersama Cruvi,” kata Azhan.
”Cruvi.........! Aku kangen benjet ma kamu!” Seru Ozzai.
”Iya,
teman-teman. Kebetulan Cruvi sedang mengunjungi nenek dan kakeknya yang
ada di sini. Dia akan membantu kita mengalahkan tim Key One. Untuk
sementara Bazoori dan Zorro akan kami gantikan,” kata Zaqi.
”Siap kapten...!” sahut Zorro.
Pertandingan
Babak kedua dimulai. Sekarang posisi bola dipegang tim Zaoz Crupux.
Kerjasama apik antara Zaqi dan Cruvi sangat merepotkan barisan
pertahanan tim Key One, yang di kawal Wagiman dan Djojonamon. Tak lama
berselang, gol yang dinanti pemain dan suporter tim Zaoz Crupux tiba.
Umpan silang dari Cruvi, dapat diselesaikan dengan tendangan salto yang sangat indah oleh Zaqi. Zaoz Crupux 1-3 Key One.
”Masih 3 gol lagi yang harus kita sarangkan. Ayo, teman teman !” Seru Zaqi.
”Okey !” Sahut Azhan, Nero, Ozzai, dan Cruvi.
Pada
menit ke-45 Zaqi berhasil menyarangkan bola ke gawang Djojonamon,
setelah melewati lima pemain tim Key One sekaligus. Para pemain tim Key
One seakan kehilangan permainannya. Tak seperti pada babak pertama.
Pemain tim Key One hanya menguasai bola satu-dua kali. Pada menit ke-57,
Zaggon harus dikartu merah karena melanggar Zaqi. Barang kali Zaggon
sudah frustasi. Tendangan bebas tidak disia-siakan oleh Zaqi, bola
mengarah ke pojok kanan atas, dan Djojonamon hanya terdiam seribu
bahasa. Hatrick (tiga gol) telah dikemas oleh Zaqi. 3-3 untuk Zaoz Crupux dan Key One.
Gol
penentu pun terjadi. Pada menit-menit akhir pengambilan posisi yang
tepat oleh Zaqi, membuat sundulan bolanya yang tidak terkawal masuk ke
gawang Djojonamon. Pertandingan pun berakhir. Teriakkan para pemain dan
suporter tim Zaoz Crupux pecah. Seluruh GOR bergemuruh laksana sedang
perang. Tim Zaoz Crupux pun menjuarai MTS 2011. Apalagi, pada
pertandingan ini Zaqi berhasil mengoleksi quatrick (empat gol).
Empat gol ini membuat Zaqi di nobatkan sebagai pencetak gol terbanyak
MTS 2011 dengan 20 gol. Unggul tipis dari pesaing terdekatnya Park Vo
Chung, dengan 18 gol.
“Kita juara teman-teman !” Seru Zorro. (seluruh GOR bergemuruh).
“Yeah..! It is sweet, sweet, sweet victory!” Kata Azhan.
“Ini
semua berkat kerja keras dan doa kita semua. Allah telah memberikan
pertolongannya ke kita !” Ujar Nero. Lalu, seketika semua anggota geng
Zaoz Crupux bersujud syukur atas kemenangannya.
”Selamat ya cah
ndesa! kamu bisa jadi juara. Asline sing ndesa kuwi aku, kowe reti ra
nek aku ndesa. Makannya dengarkan, kan aku juga enak,” ujar Djojonamon.
”Ho’oh. Rasah gelut maneh. Aku damai,” seru Azhan.
”Kami juga minta maaf atas semua kesalahan kami, okey dab!” Kata Vo Chung.
”Ya ya ya...!” Sahut Zorro. Kedua tim pun saling bersalam-salaman dan berpelukan.
“Ayo, teman-teman kita harus segera ke panggung untuk menerima trofi dan medali!” seru Ozzai.
Para
pemain tim Zaoz Crupux kemudian naik ke panggung kehormatan untuk
menerima trofi juara pertama dan medali MTS 2011 dari Walikota
Bantville, Bapak Supirman. Juara ke-2 di raih tim Key One dan Juara
ke-3 diraih tim Game Bell. Seluruh anggota dan suporter tim Zaoz Crupux
kemudian merayakan kemenangannya. Anggota tim Zaoz Crupux pun sangat
bergembira ketika kerja keras timnya dapat berbuah juara. Namun, pada
akhirnya Cruvi harus kembali lagi ke Britania bersama keluarganya.
Sungguh buah yang manis.
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!