Surga Dunia? Ya bisa dibilang kenikmatan dunia. Kenikmatan semu yang hanya kita dapatkan di dunia dan tentunya tidak ada relasinya kelak di akhirat. Alias sia-sia.
Kenikmatan duniawi hanya akan membutakan mata seseorang. Ya, termasuk kita. Tentunya kita pernah merasakan apa yang dimaksud dengan surga dunia. Sebenarnya surga dunia itu tergolong banyak macamnya, mulai dari berbuat perbuatan yang menyenangkan namun sia-sia, hingga hal-hal mencari kenkmatan dunia. Nah, Anda pasti tahu apa saja kenikmatan itu.
Taukah kita? Menurut pengamatan saya, surga dunia itu terdiri dari 4 macam. 4 macam ini menurut saya merupakan permasalah yang sangat inti atau bisa disebut akar-akarnya. apakah itu? Surga dunia ada 4 macam, yaitu MAKAN, MINUM, TIDUR, dan JIMA' (Bersetubuh). Kita akan bahas bersama keempat surga dunia tersebut di bawah ini. Di sini saya tidak akan menggunakan dalil-dalil atau pun ayat-ayat Al-Quran secara mendetail karena saya sendiri pun tidak hafal sepenuhnya dalil di Al-Quran. Saya hanya menyerap intisarinya. Barang kali ada yang ingin mengetahui dalil-dalilnya, sebenarnya ada, carilah di Al-Quran itu sendiri.
1. MAKAN
Adalah kegiatan memasukan sesuatu ke dalam mulut kita untuk dimakan. Sebenarnya makan juga mengandung makna denotasi dan konotasi. Lalu mengapa makan disebut Surga Dunia? Setiap kali orang merasa lapar, orang tersebut pasti akan mencari makanan. Lalu ketika kita makan, rasanya ingin terus untuk makan. Apalagi bila makanan tersebut tergolong enak, kita tak henti-hentinya untuk menyantapnya. Laksana seperti babi, rakusnya tiada henti. Nah, itulah yang dimaksud dengan Surga Dunia. Dimana kita dibutakan dengan makanan hingga menjadi rakus. Hingga makanan haram pun kita santap karena kerakusan kita. Naudzubillah. Bayangkan, masih banyak saudara kita di luar sana yang kelaparan dan butuh bantuan kita. Sampai-sampai Rosulullah Muhammad berfirman yang intinya, "Makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang". Pada dasarnya kita diajarkan untuk tidak rakus, selalu bersyukur, dan makan secara cukup.
Itu adalah arti makan secara denotasi. Lalu apa arti makan secara konotasi? Secara konotasi makan bisa diartikan macam-macam. Mulai dari memakan uang rakyat, memakan harta haram, memakan harta anak yatim, dst. Mulai dari memakan uang rakyat (atau orang lain), sudah tidak dipungkir lagi di negeri tercinta kita ini. Bayangkan korupsi merajalela, para petinggi rakus memakan harta. Nah, itulah yang disebut makan adalah Surga Dunia. Bila kita sudah memakan uang orang lain, tentunyakita akan ketagihan dan terus ketagihan. Terlena dalam Surga Semu Dunia. Entah iblis macam apa yang merasukinya. Naudzubillahi min dzalik!. Allah sudah mengingatkan berulang kali dalam Al-Quran untuk tidak rakus, termasuk memakan harta orang lain, dst. Kejujuran merupakan kunci aman dari kerakusan makanan konotasi ini.
Oleh sebab itu. Marilah kita bersyukur atas segala nikmat yang kita berikan. Berusaha untuk Qanaah (merasa cukup) walaupun itu sulit. Tidak rakus seperti babi. Selalulah ingat, "Makanlah sebelum lapar berhentilah sebelum kenyang!". Dan ingatlah untuk berdoa agar makanan kita barokah!
Oke, saudaraku! Mengenai Surga Dunia MINUM, TIDUR, dan JIMA' akan kita bahas dalam pertemuan kita selanjutnya, insyaallah! Semoga saya masih diberi kesempatan untuk emlanjutkan pembahasan seru ini. Amin
Kenikmatan duniawi hanya akan membutakan mata seseorang. Ya, termasuk kita. Tentunya kita pernah merasakan apa yang dimaksud dengan surga dunia. Sebenarnya surga dunia itu tergolong banyak macamnya, mulai dari berbuat perbuatan yang menyenangkan namun sia-sia, hingga hal-hal mencari kenkmatan dunia. Nah, Anda pasti tahu apa saja kenikmatan itu.
Taukah kita? Menurut pengamatan saya, surga dunia itu terdiri dari 4 macam. 4 macam ini menurut saya merupakan permasalah yang sangat inti atau bisa disebut akar-akarnya. apakah itu? Surga dunia ada 4 macam, yaitu MAKAN, MINUM, TIDUR, dan JIMA' (Bersetubuh). Kita akan bahas bersama keempat surga dunia tersebut di bawah ini. Di sini saya tidak akan menggunakan dalil-dalil atau pun ayat-ayat Al-Quran secara mendetail karena saya sendiri pun tidak hafal sepenuhnya dalil di Al-Quran. Saya hanya menyerap intisarinya. Barang kali ada yang ingin mengetahui dalil-dalilnya, sebenarnya ada, carilah di Al-Quran itu sendiri.
1. MAKAN
Adalah kegiatan memasukan sesuatu ke dalam mulut kita untuk dimakan. Sebenarnya makan juga mengandung makna denotasi dan konotasi. Lalu mengapa makan disebut Surga Dunia? Setiap kali orang merasa lapar, orang tersebut pasti akan mencari makanan. Lalu ketika kita makan, rasanya ingin terus untuk makan. Apalagi bila makanan tersebut tergolong enak, kita tak henti-hentinya untuk menyantapnya. Laksana seperti babi, rakusnya tiada henti. Nah, itulah yang dimaksud dengan Surga Dunia. Dimana kita dibutakan dengan makanan hingga menjadi rakus. Hingga makanan haram pun kita santap karena kerakusan kita. Naudzubillah. Bayangkan, masih banyak saudara kita di luar sana yang kelaparan dan butuh bantuan kita. Sampai-sampai Rosulullah Muhammad berfirman yang intinya, "Makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang". Pada dasarnya kita diajarkan untuk tidak rakus, selalu bersyukur, dan makan secara cukup.
Itu adalah arti makan secara denotasi. Lalu apa arti makan secara konotasi? Secara konotasi makan bisa diartikan macam-macam. Mulai dari memakan uang rakyat, memakan harta haram, memakan harta anak yatim, dst. Mulai dari memakan uang rakyat (atau orang lain), sudah tidak dipungkir lagi di negeri tercinta kita ini. Bayangkan korupsi merajalela, para petinggi rakus memakan harta. Nah, itulah yang disebut makan adalah Surga Dunia. Bila kita sudah memakan uang orang lain, tentunyakita akan ketagihan dan terus ketagihan. Terlena dalam Surga Semu Dunia. Entah iblis macam apa yang merasukinya. Naudzubillahi min dzalik!. Allah sudah mengingatkan berulang kali dalam Al-Quran untuk tidak rakus, termasuk memakan harta orang lain, dst. Kejujuran merupakan kunci aman dari kerakusan makanan konotasi ini.
Oleh sebab itu. Marilah kita bersyukur atas segala nikmat yang kita berikan. Berusaha untuk Qanaah (merasa cukup) walaupun itu sulit. Tidak rakus seperti babi. Selalulah ingat, "Makanlah sebelum lapar berhentilah sebelum kenyang!". Dan ingatlah untuk berdoa agar makanan kita barokah!
Oke, saudaraku! Mengenai Surga Dunia MINUM, TIDUR, dan JIMA' akan kita bahas dalam pertemuan kita selanjutnya, insyaallah! Semoga saya masih diberi kesempatan untuk emlanjutkan pembahasan seru ini. Amin
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!