Menguak Rahasia Tidur Nyenyak: Mengapa Kurang Tidur Menyebabkan Gemuk? - Guntara.com

Rabu, 24 September 2025

Menguak Rahasia Tidur Nyenyak: Mengapa Kurang Tidur Menyebabkan Gemuk?

Mungkin Anda pernah merasa sangat lapar setelah semalaman begadang. Sensasi ini bukanlah kebetulan. Seiring dengan stres dan kelelahan, kurang tidur secara signifikan memengaruhi berat badan. Banyak orang menganggap kurang tidur hanya menyebabkan lemas atau sulit fokus, padahal dampaknya jauh lebih serius, terutama pada keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan dan metabolisme tubuh. Ini adalah masalah global yang perlu mendapat perhatian serius.

Menguak Rahasia Tidur Nyenyak www.guntara.com
Menguak Rahasia Tidur Nyenyak: Mengapa Kurang Tidur Menyebabkan Gemuk?


Hubungan antara kurang tidur dan kenaikan berat badan berpusat pada dua hormon utama: ghrelin dan leptin. Ghrelin dikenal sebagai 'hormon lapar' karena sinyal yang dikirimkannya ke otak untuk memicu rasa lapar. Sebaliknya, leptin adalah 'hormon kenyang' yang memberikan sinyal pada otak bahwa kita sudah cukup makan. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of the American Medical Association, kurang tidur (sekitar 4-5 jam per malam) dapat meningkatkan kadar ghrelin hingga 28% dan menurunkan kadar leptin hingga 18%. Ketidakseimbangan ini membuat Anda merasa lapar lebih sering dan tidak mudah merasa kenyang, mendorong konsumsi kalori berlebih.


Lebih dari sekadar hormon nafsu makan, kurang tidur juga memicu produksi kortisol, hormon stres. Ketika kortisol melonjak, tubuh secara otomatis masuk ke mode bertahan hidup. Salah satu responsnya adalah menyimpan lemak, terutama di area perut. Sebuah penelitian yang diterbitkan di Sleep Medicine Reviews menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki peningkatan risiko obesitas sebesar 55%. Ini menunjukkan bahwa stres yang diakibatkan oleh kurang tidur memiliki dampak langsung pada penyimpanan lemak, membuat upaya diet dan olahraga menjadi kurang efektif.


Selain itu, kurang tidur memengaruhi pilihan makanan kita. Saat lelah, otak cenderung mencari sumber energi cepat, yaitu makanan tinggi gula dan karbohidrat. Sebuah studi di European Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa peserta yang kurang tidur mengonsumsi rata-rata 385 kalori lebih banyak pada hari berikutnya dibandingkan saat mereka tidur cukup. Pilihan makanan ini seringkali berupa camilan tidak sehat seperti keripik, kue, dan minuman manis, yang berkontribusi pada kenaikan berat badan yang tidak disadari.


Dengan semua data tersebut, jelas bahwa tidur yang cukup bukan sekadar istirahat, melainkan bagian krusial dari strategi manajemen berat badan yang efektif. Memprioritaskan tidur 7-9 jam setiap malam adalah investasi terbaik untuk kesehatan dan berat badan ideal Anda. Ini adalah langkah sederhana namun sangat kuat untuk menjaga keseimbangan hormonal dan memastikan tubuh Anda berfungsi sebagaimana mestinya, mengurangi risiko obesitas dan penyakit terkait lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!