Pemanasan global akhir-akhir ini menjadi salah satu penyebab rusaknya terumbu karang di laut. Para peneliti mengungkapkan 60% terumbu karang di dunia terancam rusak. Di Indonesia diperkirakan 30% terumbu karang rusak. Padahal terumbu karang menjadi sumber makanan dan obat-obatan bagi hewan-hewan di sekitarnya serta melindungi pantai dari erosi akibat gelombang laut.
Terumbu Karang di Dunia Terancam Rusak (sumber gambar: mongabay.co.id) |
Terumbu karang juga menjadi tempat berlindung bagi sponge, ikan kerapu, hiu karang, clown fish, belut laut, ubur-ubur, bintang laut, udang-udangan, kura-kura, ikan laut, siput laut, cumi-cumi, gurita, burung-burung laut yang sumber makanannya berada di sekitar ekosistem terumbu karang. Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut Zooxanhellae.
Hewan karang berbentuk aneh, menyerupai batu dan memiliki warna serta bentuk beraneka rupa. Hewan kecil tersebut sering disebut polip, dan pembentuk utama terumbu karang yang menghasilkan zat kapur. Selama ribuan tahun polip membentuk terumbu karang. Sementara tugas dari Zooxanhellae adalah melakukan fotosintesis dan menghasilkan oksigen yang berguna untuk kehidupan hewan karang yang memberi tempat berlindung bagi Zooxanhellae.
Ekosistem terumbu karang terdiri dari karang yang keras dan lunak. Karang batu adalah karang yang keras akibat adanya zat kapur yang dihasilkan binatang karang. Binatang karang, polip membentuk koloni karang yang kental, yang sebenarnya terdiri dari ribuan polip dan menjadi pembentuk utama ekosistem terumbu karang. Proses yang dibutuhkan sangat lama bahkan mencapai ratusan hingga ribuan tahun. Kelihatannya sangat kuat dan kokoh tetapi sangat rapuh, mudah hancur, dan sangat rentan terhadap perubahan lingkungan.
Di Kepulauan Seychelles belum lama ini berlangsung proyek rehabilitasi pencangkokan karang sehat pada terumbu yang di ambang ajal. Pencangkokan menerjunkan penyelam yang membersihkan lahan pembibitan karang dengan memasang tali-temali dan jaring pada pipa-pipa yang terpancang di dasar laut. Pada tali-tali dan jaring tersebut tumbuh 10 jenis terumbu karang. (Sumber: "Jeda" dalam SKH "Kedaulatan Rakyat" dengan perubahan)
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!