Teori Titik Henti dalam Geografi Manusia - Guntara.com

Thursday 10 July 2014

Teori Titik Henti dalam Geografi Manusia

Teori titik henti merupakan modifikasi dari teori gravitasi W. J Reilly. Teori ini dapat digunakan untuk memberikan gambaran mengenai pola interaksi antara dua wilayah dan dapat memprakirakan penempatan lokasi suatu industri atau pusat pelayanan (Hartono, 2007). Teori ini dapat digunakan jika memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtT3UzQj30-C5x4AFNcntWklVItZ6kznk5vmY3PXGWtNBuR3pI9InSvry3Hk8gd0dPpgTz7kM-A6fi20PwkL9dj2pfGzObFm-SZl0YxfRUTVB42A4toWo96Bitnna_v1fYLXKLap1EXFI/s1600/33.jpg
sumber gambar: blogspot.com
1.    Keadaan ekonomi penduduk relatif sama.
2.    Topografi wilayah datar.
3.    Sarana prasarana transportasi memadai.
4.    Daya beli masyarakat sama.

Suatu wilayah tidak akan memiliki perkembangan yang sama ke semua arah. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh kondisi fisik dan sarana prasarana transportasi. Wilayah yang kondisi fisiknya baik, kaya sumberdaya alam, dan didukung oleh sarana transportasi yang baik tentu akan lebih cepat berkembang. Sejauh mana pengaruh perkembangan wilayah tersebut dapat diperhitungkan dengan menggunakan teori titik henti. (Anonim, 2014).

Teori titik henti dapat dipergunakan untuk melihat dan mengetahui arah pengaruh kegiatan ekonomi suatu kota terhadap kota-kota lain di sekitarnya. Kekuatan kaitan ekonomi antara dua kota berbanding lurus dengan penduduk dan berbanding terbalik dengan jarak antarkota (Anonim, 2014).

Titik henti suatu wilayah dapat diketahui melalui pendekatan perbandingan antara jarak dua wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak dibagi jumlah penduduk yang lebih sedikit. Penentuan titik henti suatu fasilitas ditentukan jaraknya dari kota yang berpenduduk paling sedikit. Hal ini untuk menyeimbangkan jumlah penduduk di kedua kota tersebut. Teori tersebut dapat digunakan untuk: (Setiawan, 2013).
1.    Menentukan lokasi suatu unit usaha ekonomi (pasar, SPBU, toko)
2.    Menentukan lokasi sarana kesehatan (rumah sakit, klinik)
3.    Menentukan lokasi sarana pendidikan (sekolah, kampus, pusdiklat)

Hasil perhitungan teori titik henti dapat menunjukkan suatu keadaan yang disebut vacumm yaitu keadaan di mana suatu daerah tidak mendapat pengaruh atau pelayanan dari kota mana pun. Masalah lain adalah muncul wilayah tumpang tindih (overlay) di mana penduduk suatu daerah mendapat pelayanan dari dua kota atau lebih (Daljoeni, 1997). Perhitungan titik henti dapat mengetahui kota mana yang mempunyai pengaruh kuat pada lingkungannya.

No comments:

Post a Comment

Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!