Proses geomorfologi adalah
perubahan-perubahan baik secara fisik maupun kimiawi yang dialami permukaan
bumi. Penyebab proses tersebut yaitu benda-benda alam yang dikenal dengan nama geomorphic agent, berupa air dan angin. Keduanya
merupakan penyebab proses geomorfologi yang dibantu dengan adanya gaya berat,
dan keseluruhannya bekerja bersama-sama dalam melakukan perubahan terhadap
permukaan muka bumi. Tenaga-tenaga perusak ini dapat kita golongkan dalam
tenaga asal luar (eksogen), yaitu yang datang dari luar atau dari permukaan
bumi, sebagai lawan dari tenaga asal dalam (endogen) yang berasal dari dalam
bumi. Tenaga asal luar pada umumnya bekerja sebagai perusak, sedangkan tenaga
asal dalam sebagai pembentuk. Kedua tenaga inipun bekerja bersama-sama dalam
mengubah bentuk permukaan muka bumi ini.
sumber gambar: esdm.go.id |
Geomorfologi sendiri mempunyai banyak
pengertian, berikut beberapa pengertian geomorfologi menurut para ahli :
- Geomorfologi adalah studi tentang bentuk lahan. [Lobeck (1939: 3)]
- Geomorfologi adalah studi yang menguraikan bentuklahan dan proses yang mempengaruhi pembentukannya serta mengkaji hubungan timbal balik antara bentuk lahan dengan proses dalam tatanan keruangannya. [Zuidam dan Concelado (1979: 3)]
- Bentuk lahan adalah menjadi sasaran geomorfologi bukan hanya daratan tetapi juga yang terdapat di dasar laut (lautan). [Verstappen (1983: 3)]
- Geomorfologi adalah studi mengenai bentuk lahan dan terutama tentang sifat alami, asal mula, proses perkembangan, dan komposisi material penyusunnya. [Cooke dan Doornkamp (1987: 3)]
- Geomorfologi adalah ilmu pengetahuan tentang bentuk lahan. [Thornbury (1990: 2)]
Proses
geomorfologi dibedakan menjadi dua, yaitu proses eksogen dan proses endogen. Proses eksogen dipengaruhi oleh tenaga asal luar (dari luar bumi)
sedangkan proses endogen dipengaruhi oleh tenaga asal dalam (dari dalam bumi).
Proses geomorfologi, baik eksogen maupun endogen akan berpengaruh terhadap
bentuk muka bumi.
Setiap proses geomorfologi
di atas,
masih terbagi lagi dalam beberapa kelompok. Hasil proses eksogen dapat di
bedakan menjadi 3 (tiga) yaitu bentuk lahan erosional, betuk lahan
deposisional, dan bentuk lahan residual. Sedangkan hasil dari proses endogen dapat menghasilkan bentuk bentuk lipatan,
patahan, dome, dan volkan. Hasil proses eksogen dan endogen
inilah yang selanjutnya membentuk premukaan lahan yang dapat kita lihat
sekarang ini. Berikut ini penjelasan tentang proses geomorfologi yang
mempengaruhi premukaan bumi. [Thornburry : 34-37]
A. Proses eksogen
1. Degradasi, adalah proses yang menyebabkan
turunnya permukaan bumi. Degradasi ini meliputi pelapukan (deintegrasi,
dekomposisi), gerak masa batuan atau mass-wasting, dan erosi
2. Agradasi, adalah proses yang menyebabkan
naiknya permukaan bumi. Penyebab terjadinya agradasi adalah proses sedimentasi, deposisi oleh air, maupun proses angin
3. Aktivitas organisme, adalah semua aktivitas dari makhluk hidup
(manusia, hewan, dan tumbuhan) yang mempengaruhi bentuk permukaan bumi.
B. Proses endogen
1. Diastrofisme
Adalah proses pengangkatan permukaan bumi,
meliputi:
a. Epirogenesa, yaitu semua gerakan yang
mempengaruhi sebagian atau seluruh benua atau pada wilayah yang luas dengan proses yang lambat. Epirogenesa
positif apa bila permukaan bumi seakan turun dan epirogenesa negatif apabila
permukaan bumi seakan naik.
b. Orogenesa, yaitu proses pengangkatan
permukaan bumi pada daerah sempit atau dapat dikatakan sebagai proses pembentuk
pegunungan, dengan proses yang cepat.
2. Vulkanisme
Merupakan gejala atau fenomena yang berhubungan
dengan kegiatan penerobosan magma kepermukaan bumi beserta gejala-gejala yang menyertainya sehingga membentuk gunung api (volcano).
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!