Satuan Lahan dalam Evaluasi Sumberdaya Lahan - Guntara.com

Monday 21 April 2014

Satuan Lahan dalam Evaluasi Sumberdaya Lahan

Satuan lahan lazim digunakan sebagai satuan analisis dalam kajian geografi. Menutut Sitorus, (1995: 93) satuan lahan merupakan kelompok lokasi yang berhubungan, dengan bentuklahan tertentu dalam sistem lahan dan seluruh satuan lahan yang sama dan mempunyai asosiasi lokasi yang sama. Sistem lahan  merupakan area yang mempunyai pola yang berulang dari topografi, tanah dan vegetasi.
Peta Satuan Lahan (http://partosohadi.staff.fkip.uns.ac.id)
Satuan lahan merupakan kompleks wilayah atas asosiasi karakteristik tertentu. Satuan lahan terdiri dari 3 atribut maupun 4 atribut bergantung kepada topik kajian. Satuan lahan merupakan kumpulan informasi yang menggambarkan perbedaan dan persamaan karakter suatu wilayah satu dengan yang lain. Sehingga dalam kajian tertentu perlu diperhatikan informasi (atribut) apa yang diperlukan untuk mengetahui karakter lahan berdasarkan tujuan penelitian/ topik kajian.

Satuan lahan adalah bagian dari  lahan yang mempunyai karakteristik yang spesifik. Sembarang bagian dari lahan yang menggambarkan karakteristik lahan yang jelas dan nyata, tidak peduli bagaimana caranya dalam membuat batas-batasnya, dapat dipandang sebagai satuan lahan untuk evaluasi lahan. Namun demikian evaluasi lahan akan lebih mudah dilakukan apabila satuan lahan didefinisikan atas  kriteria-kriteria karakteristik lahan yang digunakan dalam evaluasi lahan. (FAO, 1990). Pembuatan peta satuan lahan dapat menggunakan pendekatan geomorfologi, yaitu dengan memperhatikan:
  • Lereng
Lereng atau kondisi topografi suatu wilayah merupakan hal yang penting dalam pembuatan peta satuan lahan. Kemiringan lereng dapat dihitung dari peta topografi. Besarnya indeks panjang dan kemiringan lereng dapat ditentukan dengan cara mmenghitung kerapatan garis kontur per satuan panjang. 

Faktor lereng sangat mempengaruhi erosi yang terjadi. Pengaruh lereng pada proses terjasinya erosi yaitu mempengaruhi besarnya energi penyebab erosi. Karakteristik lereng yang mempengaruhi besarnya energi penyebab erosi adalah:
  1. Kemiringan lereng
  2. Panjang lereng
  3. Bentuk lereng
Kemiringan lereng mempengaruhi kecepatan dan volume limpasan permukaan. Makin curam suatu lereng maka kecepatan aliran permukaan semakin besar, dengan demikian maka semakin singkat pula kesempatan air untuk melakukan infiltrasi sehingga volume aliran permukaan besar. Panjang lereng mempengaruhi besarnya limpasan permukaan, semakin panjang suatu lereng maka semakin besar limpasannya. Apabila volume besar maka besarnya kemampuan untuk menimbulkan erosi juga semakin besar.

Kemiringan lereng dapat dihitung dari peta topografi/rupa bumi, namun demikian panjang lereng erosi tidak dapat diukur dari peta karena yang terukkur adalah panjang lereng bukit. Besarnya indeks panjang dan kemiringan lereng dapat ditentukan dengan cara menghitung kerapatan garis kontur per satuan panjang.
  • Bentuklahan
Informasi geomorfologis suatu daerah sangat penting untuk diketahui dan dipahami terutama kaitannya dengan permasalahan lingkungan yang pernah, sedang atau akan terjadi. Proses-proses geomorfologis yang mencakup proses endogenik dan eksogenik yang terjadi pada kala umur manusia dapat dipahami dan diinterpretasikan dari satuan-satuan bentuklahan yang menyusun suatu daerah. Analisis morfometri, morfogenesis, morfokronologi dan morfoaransemen merupakan kunci dalam memahami proses-proses geomorfologi suatu daerah. Proses-proses geomorfologi yang terjadi pada suatu daerah dengan laju diatas normal biasanya merupakan masalah lingkungan yang serius dalam hal menimbulkan kerugian material dan bahkan jiwa manusia. Untuk itu, informasi geomorfologi ini sangat pening dalam penyuusunan dan pembuatan peta satuan lahan.
  • Tanah
Satuan bentuklahan merupakan suatu kajian dalam geomorfologi pada hakekatnya mempunyai faktor-faktor pembentukan yang mirip dengan faktor-faktor pembentuk tanah. Perbedaannya terletak pada pengertian bahan induk tanah yang tidak selalu berasl dari batuan induk yang ada di bawahnya. Hal ini dikarenakan, mungkin bahan induk tanah berasal dari bahan terangkut dari daerah lain. Interpretasi morfoaransemen satuan bentuklahan dapat menjawab asal uasul bahan induk tanah pada suatu daerah.

Faktor waktu pembentukan satuan bentuklahan juga berbeda sengan faktor waktu dalam proses pembentukan tanah. Waktu dalam pembentukan tanah dihitung sejak bahan induk tanah terbentuk. Faktor iklim dan organisme pada proses pembentukan tanah tercermin pada proses geomorfologi pada faktor pembentukan satuan bentuklahan. Proses geomorflogi merupakan hasil interaksi yang kompleks antara ikliim, organisme, batuan serta relief. Pemahaman yang komprehensif mengenai satuan tanah akan menggambarkan persebaran lahan yang ada di suatu daerah kajian yang tentunya mempunyai ketahanan/resistensi yang spesifik terhadap proses erosi.
  • Penggunaan lahan
Kegiatan manusia dikenal sebagai salah satu faktor paling penting terhadap terjadinya erosi tanah yang cepat dan intensif. Kegiatan tersebut antara lain perubahan penutup tanah akibat penggundulan hutan, permukiman, lahan pertanian, atau gembalaan. Perubahan topografi secara mikro akibat penerapan terasering, penggemburan tanah dengan pengolahan, serta pemakaian stabiliser dan pupuk yang berpengaruh pada struktur tanah.

Penggunaan lahan merepresentasikan campur tangan kegiatan manusia di lahan yang dapat mendegradasi ataupun mengagradasi suatu lahan. Untuk itu, informasi mengenai penggunaan lahan merupakan faktor penting dalam pembuatan satuan lahan.

2 comments:

  1. BANG, DILIHAT DARI KODE NYA "CU DAN UGM DAN 0-5" ITU SINGKATAN DARI APA? SORI CUMA ARSITEK YANG BELAJAR ILMU INI

    ReplyDelete

Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!