Daerah
aliran sungai (DAS) ialah suatu wilayah daratan yang
merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi
menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau
atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan
batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas
daratan. (PP
No. 37 tentang
Pengelolaan DAS, Pasal 1). DAS juga
dapat diartikan sebagai daerah yang dibatasi
punggung-punggung gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan
ditampung oleh punggung gunung tersebut dan akan dialirkan melalui sungai-sungai
kecil ke sungai utama. [Asdak, 1995].
DAS dalam bahasa inggris disebut river basin, drainage basin, cacthment area, atau watershed. DAS adalah suatu wilayah yang merupakan kesatuan ekosistem yang dibatasi oleh pemisah topografis dan berfungsi sebagai pengumpul, penyimpan dan penyalur air, sedimen, unsur hara melalui sistem sungai, mengeluarkannya melalui outlet tunggal. (Sudjarwadi,1985).
Sistem
DAS di dalamnya terdapat lembah, sistem sungai,
pegunungan dan igir pegunungan. Igir pegunungan membatasi sistem sungai, batas
tersebut disebut river divide. Sedangkan sistem sungai
terbagi menjadi tiga bagian yaitu: daerah upstream
(berupa daerah pegunungan dan perbukitan) yang merupakan daerah sumber runoff
dan sedimen,
daerah downstream (berupa dataran)
yang merupakan daerah transfer runoff
dan sedimen, serta daerah estuari (daerah pertemuan aliran sungai dengan laut) pada umumnya berupa
delta sungai. [Tjahyo, 2012]. Antara DAS yang satu dengan DAS yang lainnya dibatasi oleh
titik-titik tertinggi muka bumi berbentuk punggungan yang disebut stream devide atau batas daerah aliran
(garis pemisah DAS). Bila suatu stream
devide itu merupakan jajaran pebukitan disebut stream devide range. [Hallaf H.P., 2006].
Pola aliran sungai merupakan pola dari organisasi atau hubungan keruangan dari
lembah-lembah, baik yang dialiri sungai maupun lembah yang kering atau tidak
dialiri sungai. Pola aliran dipengaruhi oleh lereng, kekerasan batuan,
struktur, sejarah diastrofisme, sejarah geologi dan geomerfologi dari daerah
alairan sungai. Dengan demikian pola aliran sangat berguna dalam interpretasi
kenampakan geomorfologis, batuan dan struktur geologi.
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!