Pengertian Fatamorgana: Bayangan yang Menipu - Guntara.com

Monday 8 November 2010

Pengertian Fatamorgana: Bayangan yang Menipu

http://www.saharamet.com/desert/impactite/mirage.jpg
"Thompson-Thomson sudah putus asa. Hamparan gurun pasir membentang seperti tak berujung. Di puncak asa, sebentuk oase tampak di kejauhan. Namun malang, ternyata hanya fatamorgana."
Itulah sepotong adegan kisah petualangan Tintin karangan Herge. Yang menarik, adegan serupa sering ditampilkan diberbagai film. Tentu saja dengan karakter yang berbeda. Mulai dari koboi di wilayah Barat Amerika hingga Legiun Prancis di Gurun Sahara. Semua menggambarkan orang kehausan di padang pasir mengejar bayangan yang hanya ada di pikiran mereka.
Adegan di atas begitu melekat hingga sebagian orang menganggap bayangan yang populer
disebut fatamorgana itu identik dengan gurun pasir. Banyak juga yang mengira fatamorgana tak lebih dari halusinasi seseorang yang terkena panasnya sengatan matahari gurun. Padahal, fatamorgana tidak hanya di padang pasir dan bukan sekadar halusinasi. Tak seperti halusinasi, fatamorgana bisa dilihat oleh semua orang. Bahkan bisa terekam oleh kamera.
 http://goligog.files.wordpress.com/2010/03/fatamorgana.jpg
Bayangan umum fatamorgana adalah "genangan air" di jalan aspal. Meski terlihat betulan, genangan air itu hanyalah fatamorgana dari langit di atas aspal panas. Fatamorgana yang terbentuk di atas daratan ini disebut inferior fatamorgana karena bayangan muncul di bawah lokasi obyek sesungguhnya. Sedangkan yang terbentuk di sekitar perairan atau lapangan es, adalah fatamorgana superior, karena bayangan terlihat di bawah lokasi sesungguhnya.

Dalam film yang menggambarkan pesawat mendarat atau balap mobil, kita juga biasa melihat fatamorgana inferior. Bayangan yang terbentuk di bawah pesawat atau mobil tidak hanya berupa bayangan langit. Tetapi juga bayangan pesawat dan mobil yang terbalik. Ini karena adegan tersebut biasa diambil dari titik yang dekat dengan permukaan landasan.

Titik pengambilan gambar menjadi berperan karena penampakkan fatamorgana dipengaruhi ketinggian titik pengamatan. Makin tinggi titik pengamatan, fatamorgana makin tidak jelas. Sebaliknya, makin jelas jika titik pengamatan rendah. Pelaut terbiasa dengan fenomena ini: pulau terlihat melayang di udara. Kesan ini timbul saat mengamati pemandangan laut dari kapal dengan ketinggian penglihatan antara dua atau tiga meter di atas permukaan laut.

Penuh Misteri  
Fatamorgana (mirage) biasa dianggap sebagai ilusi optik akibat perbedaan kepadatan udara. Cahaya sebuah obyek dibengkokkan karena melalui dua lapisan udara dengan suhu dan kepadatan berbeda. Akibatnya, orang tertipu melihat bayangan sebagai obyek. Bayangan yang dihasilkan bisa buram, terbalik, atau bergelombang.

http://mydear09.files.wordpress.com/2008/01/fatamorgana3.jpg
Di masa lalu, keberadaan fatamorgana kerap dikaitkan dengan dunia magis. Beberapa penampakan fatamorgana sekompleks bayangan istana dalam mitos sempat dicatat berbagai jurnal. Antara lain pada 27 September 1846. Dua orang mengaku melihat bayangan kota Edinburgh di langit Liverpool selama 40 menit. Padahal Edinburgh berada sekitar 325 kilometer utara Liverpool. Peristiwa serupa juga dialami seorang ahli geologi Inggris. Ia menulis melihat bayangan Toronto di langit Danau Ontario.

Daya tarik fatamorgana memang luar biasa. Tak hanya bayangan yang dihasilkan begitu indah dan nyata. Namun juga sulit untuk masuk ke dalam logika. Bahkan pemandangan matahari terbenam yang begitu indah, tak lepas dari fenomena fatamorgana. Menjelang terbenam, matahari terdistorsi hingga terbagi dua. Saat itu seluruh atau sebagian piringan matahari berada di bawah cakrawala. Namun sinar matahari yang terrefraksi oleh atmosfir membuat matahari terlihat di atas cakrawala.

Fatamorgana memang masih menyimpan banyak misteri. Bahkan para ahli pun masih belum bisa menjelaskan secara lebih terperinci. Terutama bagaimana bisa suatu pemandangan kota bisa terproyeksi dengan jelas di atas langit kota lain. Namun bisa jadi misteri ini malah membuat fatamorgana menjadi lebih menarik.


Source: Wikipedia & Angkasa-online

No comments:

Post a Comment

Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!