Konsep ArcGIS untuk Pengembangan Wilayah - Guntara.com

Thursday 31 October 2013

Konsep ArcGIS untuk Pengembangan Wilayah

Konsep dari pengembangan wilayah tidak dapat berjalan jika tidak diiringi dengan perangkat lunak yang semakin maju dan banyak. Produk ESRI mengeluarkan ArcGis 10.1(versi terbarunya) dengan berbagai fitur dan lisensi yang lebih mudah dan cocok di OS (Operation System) Windows manapun termasuk Windows 8.
ArcGIS untuk Pengembangan Wilayah
ArcGIS merupakan produk software GIS paling mutakhir saat ini dari ESRI dengan segala “kecanggihannya”. Bagi sebagian praktisi GIS yang sudah lama berkecimpung dalam “kubangan” pemetaan dan juga mencoba software ArcGIS tersebut, sebagian beranggapan lebih ribet dan susah dibandingkan dengan pendahulunya ArcView 3.x, dan sebagian lagi menganggap lebih baik, bagus, dan lengkap untuk semua jenis kebutuhan pekerjaan GIS, bahkan jika dibandingkan dengan software GIS dari vendor lain.

GIS dapat digunakan untuk menggambarkan karakteristik permukaan, subsurface, dan atmosfir dari titik-titik informasi secara dua dimensi atau tiga dimensi. Contoh, GIS dapat membuat peta isopleth atau garis kontur yang mengindikasikan perbedaan curah hujan. GIS juga bisa mengenali dan menganalisas hubungan spasila yang ada antara data spasial yang tersimpan secara digital. Relasi topologi ini membuat pemodelan spasial dan analisa yang komplek dapat dilakukan. Relasi topologi yang dimodelkan dengan GIS dapat meliputi adjacency, containment, dan proximity. Dengan pemodelan topologi ini kita dapat mendeteksi keberadaan lokasi SPBU, pasar, atau pabrik yang letaknya dekat suatu area seperti persawahan, atau rawa-rawa.Selain itu, fungsi GIS juga dapat digunakan untuk mensimulasikan rute material sepanjang jaringan linier. Variabel seperti kemiringan, batas kecepatan, diameterpiap dapat dimasukkan kedalam pemodelan jaringan supaya merepresentasikan aliran fenomena secara akurat. Pemodelan jaringan ini umumnya digunakan dalam perencanaan transportasi, pemodelan hidrologi, serta infrastruktur.
Perkembangan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) saat ini sungguh luar biasa. Awal tahun 2000-an, membuat peta secara digital harus dilakukan secara sabar dan telaten karena perintah-perintah (command) dalam komputer masih harus diketik dalam perintah baris (line comamand) atau mungkin dalam menu tarik (pull down menu) yang sederhana. Pada waktu itu, di Geografi UGM kebanyakan masih menggunakan produk ESRI PC ArcINFO 3.5.
Beberapa dosen dan mahasiswa menyiasati kondisi tampilan antar muka pengguna grafis (GUI - grafical user interface) yang sederhana tersebut dengan menuliskan SML (simple macro language) – bahasa pemrograman. Hasilnya pekerjaan membuat peta dapat diselesaikan lebih cepat, karena beberapa perintah dapat dikumpulkan dan hanya dibutuhkan satu atau dua klik tombol fungsi (F…) untuk menjalankannya.
Sepuluh tahun lebih setelahnya, tahun ini, perangkat lunak telah mengalami perkembangan pesat. Hampir seluruh fungsi (perintah) dapat dijalankan dari kumpulan tombol-tombol pintas (shortcut) yang disajikan jauh lebih menarik dan terkesan lebih mudah. ESRI sebagai salah satu penyedia perangkat lunak, telah meluncurkan versi perangkat lunak ArcGIS 10.1 sebagai generasi terbaru kelanjutan dari versi-versi sebelumnya. ArcGIS 10.1 mampu memanjakan para praktisi SIG dengan berbagai kemudahan yang diberikan dalam pengolahan data spasial. Berikut beberapa fungsi baru yang ditawarkan oleh ArcGIS 10.1:
1.    Mendukung komputasi awan (cloud computing).
2.    Kemudahan berbagi pakai dengan user lainnya.
3.    Akses langsung terhadap basis data spasial.
4.    Fasilitas kartografi yang lebih lengkap.
5.    Fungsi-fungsi analisis yang lebih lengkap

No comments:

Post a Comment

Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!