Departemen Kehakiman AS dalam laporannya menyatakan, mereka menemukan fakta bahwa para agen FBI yang bertugas di bagian investigasi kejahatan cyber--yang merupakan salah satu unit elit di AS--ternyata memiliki kemampuan yang minim dalam menangani kasus spionase dan serangan terhadap jaringan komputer di AS.
Minimnya ketrampilan para agen FBI ini menyebabkan jaringan komputer di AS sering kebobolan. Tahun 2008, terjadi 5.400 intrusi ke jaringan komputer pemerintah AS. Angka itu naik 40 persen dibandingkan kasus yang terjadi pada tahun 2007. Padahal AS sudah membentuk "National Cyber Investigative Joint Task Force" yang bertanggung jawab menyelesaikan kasus-kasus kejahatan cyber yang berpotensi membahayakan keamanan nasional. Tim gabungan ini beranggotakan perwakilan dari 18 lembaga intelijen yang ada di AS dan berada dibawah komando langsung FBI.
Baru-baru ini, Inspektur Jenderal Departemen Kehakiman AS mewawancarai 36 agen lapangan FBI yang bertugas di tim gabungan tersebut, dan hasilnya, 13 agen dinilai kurang memiliki keahlian di bidang jaringan internet dan kontraintelijen untuk menyelidiki kasus-kasus intrusi ke sistem komputerisasi keamanan nasional.
Lima agen FBI, menurut laporan Departemen Kehakiman, bahkan mengatakan bahwa mereka tidak yakin bisa atau memiliki kualifikasi untuk melakukan penyelidikan kasus-kasus semacam itu.
"Sementara miliaran dollar sudah dihabiskan untuk keperluan penerapan teknologi baru guna mengamankan jaringan komputer pemerintah, seharusnya orang-orang yang punya ketrampilan, pengetahuan dan keahlian yang dipekerjakan di bidang ini, karena akan menentukan kesuksesan penggunaan teknologi tersebut," demikian laporan bagian pendidikan di National Cybersecurity Initiative pada tahun 2010.
"Namun tenaga ahli di bidang keamanan sistem jaringan komputer dalam pemerintahan AS maupun sektor swasta, jumlahnya tidak banyak," kata laporan itu.
Menurut Jim Gosler, pendiri dan Direktur Clandestine Information Technology Office dari CIA, pemerintah AS butuh 10.000 sampai 30.000 ahli keamanan sistem jaringan komputer. Sementara ahli yang tersedia baru sekitar 1.000 orang. (ln/CSC)
eramuslim.com
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!