Sejak diluncurkan pada tahun 1972, program Landsat telah menjadi tulang punggung observasi Bumi secara berkelanjutan, memberikan data yang tak ternilai bagi ilmu pengetahuan, kebijakan, dan pengelolaan sumber daya alam global. Pada tanggal 27 September 2021, warisan berharga ini diperkuat dengan peluncuran Landsat 9 dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg, California. Satelit ini bukan sekadar pengganti, melainkan penegasan kembali komitmen Amerika Serikat—melalui kemitraan NASA dan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS)—untuk melanjutkan rekam jejak historis yang kini telah mencapai lebih dari lima dekade (NASA, 2021). Kehadiran Landsat 9 menjamin ketersediaan data citra multispektral yang konsisten dan akurat, memastikan kontinuitas arsip data Landsat yang sangat vital.
 |
Satelit Landsat 9 (sumber: space.com) |
Peningkatan Kemampuan dan Instrumen Utama
Landsat 9 dirancang untuk beroperasi secara tandem dengan pendahulunya, Landsat 8, yang diluncurkan pada tahun 2013, dengan konfigurasi orbit yang berjarak delapan hari. Kombinasi kedua satelit ini secara signifikan mengurangi interval kunjungan ke lokasi yang sama, meningkatkan cakupan dan pemantauan perubahan dengan resolusi temporal yang lebih tinggi. Secara teknis, Landsat 9 membawa dua instrumen utama yang canggih: Operational Land Imager 2 (OLI-2) dan Thermal Infrared Sensor 2 (TIRS-2). OLI-2, yang merupakan peningkatan dari sensor OLI di Landsat 8, bertugas menangkap citra dalam sembilan band spektral—mulai dari visibel, near-infrared, hingga shortwave infrared—dengan resolusi spasial 30 meter untuk multispektral dan 15 meter untuk pankromatik (USGS, n.d.).
Akurasi Radiometrik dan Kualitas Data yang Superior
Salah satu peningkatan kritis pada Landsat 9 adalah peningkatan kemampuan radiometriknya. Landsat 9 mampu mendeteksi lebih banyak tingkat kecerahan (abu-abu) dibandingkan pendahulunya, meningkatkan kemampuan signal-to-noise ratio (SNR) dan resolusi radiometrik dari 12-bit menjadi 14-bit (NASA, 2021). Peningkatan ini berarti Landsat 9 dapat membedakan perubahan halus dalam reflektansi dan emisivitas permukaan Bumi. Sebagai contoh, di area yang gelap seperti perairan dalam atau tutupan hutan yang padat, kemampuan ini memungkinkan identifikasi variasi kondisi yang sebelumnya sulit dideteksi. Data dengan detail radiometrik yang lebih kaya ini sangat krusial untuk aplikasi presisi seperti pemantauan kualitas air, penilaian kesehatan vegetasi, dan pemetaan perubahan iklim.
Peran Vital dalam Pengelolaan Bumi
Data yang dihasilkan oleh Landsat 9, seperti halnya seluruh arsip Landsat, bersifat terbuka dan gratis untuk publik, sebuah kebijakan yang telah merevolusi ilmu kebumian dan pemanfaatan data geospasial secara global. Citra-citra ini digunakan secara luas untuk memantau berbagai fenomena vital. Dalam sektor pertanian, data Landsat membantu petani dalam irigasi presisi dan pemantauan kesehatan tanaman. Untuk urusan lingkungan, ia menjadi alat utama dalam mendokumentasikan laju deforestasi, ekspansi perkotaan, retret gletser, dan dampak kebakaran hutan dari waktu ke waktu (USGS, 2022). Dengan kemampuan Landsat 9 untuk mengumpulkan hingga 740 citra per hari, lebih banyak dari Landsat 8, kontinuitas dan kelengkapan data perubahan lahan (LULC) kian terjamin.
Menatap Masa Depan Observasi Bumi
Peluncuran Landsat 9 menandai tonggak penting, bukan sebagai akhir, tetapi sebagai kelanjutan dari sebuah misi yang tak lekang oleh waktu. Ia tidak hanya melanjutkan tradisi program Landsat tetapi juga menetapkan standar baru untuk akuisisi dan kualitas data observasi Bumi. Landsat 9 memastikan bahwa para ilmuwan, pembuat kebijakan, dan pengelola sumber daya di seluruh dunia akan terus memiliki akses ke data spasial yang andal untuk memahami dan merespons tantangan global abad ke-21. Kontinuitas data ini menjadi kunci dalam kalibrasi model iklim, verifikasi perjanjian lingkungan, dan upaya menuju pembangunan berkelanjutan (NASA, 2021). Landsat 9 adalah saksi mata digital kita, merekam setiap perubahan di planet ini dengan ketepatan yang tak tertandingi.
Daftar Saluran Spektral Landsat 9 (OLI-2 dan TIRS-2)
Landsat 9 membawa dua instrumen utama: Operational Land Imager 2 (OLI-2) dan Thermal Infrared Sensor 2 (TIRS-2). OLI-2 mengukur panjang gelombang dari spektrum tampak hingga shortwave infrared, sementara TIRS-2 mengukur radiasi termal. Keberagaman saluran ini memungkinkan Landsat 9 memetakan berbagai karakteristik permukaan Bumi.
Dua saluran termal (Band 10 dan 11) dari TIRS-2 memungkinkan pengukuran radiasi panas yang dipancarkan dari permukaan Bumi, yang sangat penting untuk studi suhu permukaan tanah (LST), deteksi anomali termal, dan analisis keseimbangan energi Bumi (USGS, n.d.). Keberadaan Band 9 (Cirrus) pada OLI-2 juga merupakan fitur penting untuk memastikan kualitas data karena membantu dalam koreksi kondisi atmosfer yang mengganggu akuisisi citra yang bersih.
Referensi
- NASA. (2021, September 27). Landsat 9 launch highlights continuity and data quality. https://www.nasa.gov/feature/landsat-9-launch-highlights-continuity-and-data-quality/ USGS. (n.d.).
- Landsat 9. Diakses pada 28 September 2025, dari https://www.usgs.gov/landsat-missions/landsat-9
- USGS. (2022). The Landsat program and its role in monitoring change. https://www.usgs.gov/landsat-missions/landsat-program-and-its-role-monitoring-change
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!