Sistem Navigasi Otak Manusia Lebih Cerdas Daripada GPS - Guntara.com

Friday, 7 August 2015

Sistem Navigasi Otak Manusia Lebih Cerdas Daripada GPS

Tidak hanya pesawat terbang atau alat elektronik lain yang memiliki sistem navigasi dan GPS (Global Positioning System), tetapi juga otak manusia. Arah terbang pesawat akan melenceng jika sistem navigasi atau GPS pada pesawat mengalami kerusakan. Sistem navigasi pada otak manusia bekerja dengan cara mengaktifkan kembali satu set sel saraf spasial atau "place cells" yang terletak di bagian Hippocampus dan membentuk peta di dalam otak.
Sistem Navigasi Otak Manusia Lebih Cerdas Daripada GPS www.guntara.com
Sistem Navigasi Otak Manusia Lebih Cerdas Daripada GPS (sumber gambar: medanbagus.com)
Hippocampus istilah dalam anatomi kesehatan, yaitu sebuah bagian dalam otak manusia yang bertanggungjawab terhadap ingatan. Hippocampus berperan penting dalam ingatan jangka pendek yang melibatkan integrasi berbagai rangsangan terkait dan juga penting untuk konsolidasi menjadi ingatan jangka panjang. Hippocampus dan daerah sekitarnya berperan penting dalam ingatan deklaratif (ingatan mengenai fakta-fakta yang sering terbentuk setelah hanya sekali pengalaman).

John O'Keefe, seorang ilmuwan asal AS yang berdomisili di Inggris sekaligus peraih Nobel Fisiologi 2014, serta pasangan suami-istri asal Norwegia, Edvard Moser dan May-Britt Moser dinilai Majelis Nobel telah memecahkan masalah selama berabad-abad tentang otak yang membuat peta ruang di sekitar kita dan bagaimana kita dapat menavigasi jalan melalui lingkungan yang kompleks. Temuan ini menunjukkan bagaimana manusia tahu di mana dia sedang berada, menemukan jalan dari satu tempat ke tempat lain, dan menyimpan informasi tersebut dalam ingatan.

Kemampuan sistem navigasi sangat penting bagi manusia. Bahkan jika dieksplorasi lebih jauh kemampuan sistem navigasi manusia dapat melampaui sistem navigasi pada perangkat GPS. Sistem navigasi manusia sangat dinamis dan dapat berkembang sewaktu-waktu. Manusia dan hewan mampu mengenali arah dan batas-batas ruang, karena di dalam otaknya ada sistem navigasi. Setelah ditemukannya komponen sistem posisi otak dengan mengidentifikasi tipe sel saraf bernama sel jaringan yang membangkitkan sistem koordinat dan memungkinkan perilaku memposisikan. Kemudian sistem navigasi otak manusia akan menemukan jalan yang tepat, membuka pintu masalah memori dan bagaimana orang belajar serta mengingat rute navigasi bahkan mengingat mimpi saat tidur. (Sumber: "Jeda" dalam SKH "Kedaulatan Rakyat" dengan perubahan)

No comments:

Post a Comment

Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!