Buah yang Manis [Cerpen] - Guntara.com

Thursday 13 March 2014

Buah yang Manis [Cerpen]

Zaqi Ezcandar Crupux merupakan anak Bapak Salahadin D. Crupux dan Ibu May Sharah. Zaqi mempunyai adik bernama En-Nero Michael Crupux. Ayahnya adalah seorang ilmuwan dan politisi, sedangkan ibunya bekerja sebagai guru Bahasa Jawa di FOC International School. Zaqi termasuk anak yang malas, ia jarang membantu orang tuanya. Walaupun demikian, Zaqi mempunyai bakat terpendam, yaitu mampu memahami dan menyelesaikan masalah, mampu membuat banyak alasan kritis, serta pandai berbicara. Adik Zaqi, Nero termasuk anak yang rajin dan berakhlak budiman. Tetapi, dia cenderung pendiam dan kaku. Mereka tinggal di sebuah kota  yang indah bernama Bantville.
Buah yang Manis
Selain keluarganya, Zaqi mempunyai sebuah tim atau geng yang bernama Zaoz Crupux. Nama Zaoz Crupux adalah kepanjangan dari nama-nama anggotanya. Anggotanya adalah Zaqi, Azhan Rhastaman (anak Bob Mailling, seorang penyanyi reggae profesional), Ozzai Marimax (anak Paijo Bejo Temenan, seorang petani kelas kakap), Zorrovic Sanubary (anak Jokovic Sanubary, seorang mantan pesebakbola nasional yang sekarang membuka usaha game centre dan warnet bernama ‘Fovolage’), dan En-Nero M. Crupux (Adik Zaqi). Sebelum Nero diajak bergabung menjadi anggota Zaoz Crupux, telah ada dua orang anggota yang meninggalkan Zaoz Crupux. Mereka adalah Alm. Herman Suwirya Abdul Voux (anak Suwiryo Vrafatand, seorang pedagang kaki lima terkenal) dan Muhammad Cruvi Chartana (anak Prof. Dr. Joker Furqon Zabudi, seorang ilmuwan terkemuka internasional). Voux meninggalkan geng Zaoz Crupux saat usia geng Zaoz Crupux belum genap satu tahun. Dia meninggalkan geng Zaoz Crupux karena Voux di santet oleh Baba Hong (anak yang dendam kepada Voux), nyawanya pun tak terselamatkan. Baba Hong akhirnya dijatuhi hukuman pancung oleh pemerintah karena kasus pembunuhan ini. Sedangkan Cruvi meninggalkan geng Zaoz Crupux karena dia harus berimigrasi ke Britania dengan keluarganya demi urusan pekerjaan ayahnya. Memang begitu tragis kisah perjalanan geng Zaoz Crupux.

Sekarang geng Zaoz Crupux sedang mengikuti MTS 2011 (Major Tournament Steetsoccer atau turnamen futsal jalanan) yang diikuti 64 tim se-Kota Bantville. MTS 2011 dilaksanakan dengan sistem knock-out (sistem gugur). Sekarang, mereka sudah sampai babak final. Tim yang menang dalam pertandingan ini akan menjadi juara dan berhak menerima trofi serta uang tunai dari Walikota Bantville, Bapak H. Supirman. Pada hari Minggu besok, tepatnya pada pukul 9.00 pagi, mereka akan bertanding melawan tim Key One di GOR King Great.

Sekarang tim Zaoz Crupux sedang membahas formasi yang akan mereka terapkan melawan tim Key One di markas besar mereka, Gacwif (Game Centre dan Warung Internet Fovolage).
Setibanya di sana.

”Mana ni Zaqi ? Kok belum datang juga ?” Tanya Azhan.
”Iya mana si pemalas itu?” Tanya Zorro.
“Sabar..sabar…walaupun dia agak pemalas tapi akalnya kan lebih fresh daripada kita. Hai Nero apakah kau tau mas kamu ini ada di mana,” kata Ozzai.
“Ooo…tadi masku disuruh beli tempe di warung sama Ibuku. Tapi di malas melakukannya. Lalu aku yang di suruh Ibu beli tempe. Sesudah beli tempe aku segera ke sini. Tetapi masku malah di hukum Ayah untuk mencuci WC. Tunggu saja, 10 menit lagi pasti Zaqi datang,” jawab Nero.
”Wah...jan.!” Kata Azhan.
”Ya udah dab! Kita tunggu aja Zaqi,” kata Ozzai.
Satu jam kemudian Zaqi datang.
”Itu dia Zaqi, kemana aja ente ?” Tanya Azhan.
”Lama bener kami menunggumu,” sahut Zorro.
”Karena lama nunggu kamu, kami asyik aja main PES 2012 (nama sebuah game) sama-sama,” kata Ozzai.
”Koq aku ndak diajak ?” Ujar Zaqi.
”Salah sendiri !” Sahut Nero.
”Aku minta sorry kanca-kanca. Tadi aku tertidur di kamar mandi karena lelah membersihkan kamarmandi. Waktu bangun aku teringat bahwa ada janji dengan kalian. Lalu aku bergegas ke sini deh,” jawab Zaqi dengan polos.
”Wkakakakaka.....!” Semua tertawa.
”Untung kami tadi udah jamaah Sholat Asar bersama. Mau maghrib baru datang,” kata Nero.
”Aku tadi juga sudah Sholat Asar koq,” jawab Zaqi.
”Baumu mas, jan ora ngertini aku tenan. Pasti habis mbersihin wc tidak mandi sekalian,” kata Nero.
”Ho’oh pancen. Mambu yo ben. Apa ya ku pikir,” jawab Zaqi.
”Makannya boss jangan malas-malas aja,” kata Ozzai.
”Rarara...ra urusan! Udah . kita mulai meeting-nya aja !” Seru Zaqi.
”Siap...kapten !” Seru Zorro dan Azhan.

Lalu kelima anak manusia tersebut memulai diskusinya. Dalam diskusinya mereka telah mengatur strategi dan taktik bermain. Untuk melawan tim Key One, Zaqi cs menerapkan strategi man to man marking, yaitu terus menempel pemain lawan masing-masing. Sampai ada kesempatan untuk mencetak gol, mereka akan memanfaatkannya dengan baik. Karekter pemain tim Key One yang tergolong kasar membuat mereka harus selalu waspada pada setiap langkah pemain tim Key One. Apalagi dalam MTS 2011 ini mereka telah berhasil mencederai 7 pemain dari masing-masing lawan yang pernah mereka hadapi. Setelah selesai berdiskusi Zaqi cs pulang ke rumah masing-masing untuk mempersiapkan kondisi tubuh mereka.

Keesokan harinya, mereka bersiap-siap untuk bertanding melawan tim Key One. Tim Zaoz Crupux sudah sampai di GOR King Great pada pukul 8.30 pagi. Azhan, Ozzai, dan Zorro sudah datang daritadi. Kini para anggota tim Zaoz Crupux sedang menunggu Zaqi dan Nero.

“Mana ni si Zaqi, koq belum datang juga ?” Tanya Azhan.
”Ho’oh adiknya juga belum nongol,” sahut Zorro.
“Biasanya Nero datangnya paling awal,” ujar Ozzai.
Sedangkan di rumah Zaqi keadaannya sedang genting. Zaqi terkena masuk angin.
“Heh, kak ! Bagaimana keadaannya sekarang, sudah baikan belum ?” Tanya Nero sambil memberikan obat turun panas kepada Zaqi.
“Sepertinya badanku masih panas,” jawab Zaqi sambil menggigil.
“Bagaimana Kak dengan pertandingan kita melawan tim Key One,” tanya Nero dengan gelisah.
“Nanti kakak akan memaksakan apapun keadaan kakak untuk bisa melawan tim Key One,” jawab Zaqi.

Ibu dan ayah Zaqi kemudian masuk ke kamar Zaqi untuk menenggok Zaqi.

“Bagaimana keadaan kamu, Nak ? Sudah mendingan belum?” Tanya ibu sambil menyentuh dahi Zaqi.
“Sepertinya dia masih sakit, Bu !” Sahut ayah.
“Apa mas yakin akan bermain pada pertandingan kita melawan tim Key One?” Tanya Nero.
“Aku yakin !” Seru Zaqi.
“Tapi, mas ?” Kata Nero.
”Lebih baik kamu istirahat, daripada nanti kamu pingsan pada pertandingan. Nanti sakit kamu bisa tambah parah,” ujar ayah.
”Turuti saja nasihat ayahmu !” Ujar ibu.
”Tapi, yah, bu, dan Nero. Siapa yang akan menggantikanku pada pertandingan ini,” jawab Zaqi.
Sedangkan keadaan Ozzai, Azhan, dan Zorro semakin khawatir. Apalagi saat itu pertandingan akan segera dimulai. Para penonton pun tidak sabar menyaksikan pertandingan ini. Lalu tim Key One menghampiri mereka.
”Hei, anak-anak ndesa! Mana kapten dan anggota tim kalian lainnya? koq hanya 3 orang?” Tanya Djojonamon. Ia adalah kapten sekaligus penjaga gawang tim Key One.
”Tenang tenang..! Kapten dan 1 anggota kami pasti akan segera datang,” jawab Ozzai.
”Hah..alasan! Pasti kapten dan satu anggota kalian sudah takut sama kami sebelum bertanding. Kalian juga pasti takut kan? Hahaha,” ejek Wagiman. Ia adalah pemain belakang tim Key One.
”Sembarangan....! Anda jangan asal ngejek anggota kami begitu. Ngajak gelut?” tantang Zorro sambil membentak.
”Ayo, gelut gelut...! Aku rawedi! Aku wani! sing penting tim Key One menang!” Jawab Zaggon gelandang serang tim Key One.
“Tenang tenang…! Allah menyertai orang-orang yang sabar. Sabar aja pada gelut, malu-maluin penonton,” sahut Ozzai.
“Wis dab…! Rasah digragas omongane, anaknya memang kayak gitu, mbok kamu nasihatin aja sulit,” bisik Zoro.
“Ra wedi, ra wedi! Lha yo mbok biar! suka-sukaku,” bisik Zorro.
“Cah cah! pertandingannya sudah mau dimulai lho! Piye iki, Zaqi dan Nero belum jua datang,” sahut Ozzai.
“Wkakakaka…! Kasihan deh you! kami tinggal dulu ya, yo wis yo dada!” Ujar Djojonamon sambil tertawa mengejek.
Tim Key One kemudian meninggalkan Zorro, Ozzai, dan Azhan.
“Piye iki, kojur tenan!” Keluh Zorro.
“Ra ra ra….. urusan! 3 lawan 5 aku  berani!” Kata Azhan.
”Tapi dalam peraturan minimal pemain yang bermain 5,” kata Ozzai.
”Lha kalau ini aku tak ikut-ikut ! Ra urusan !” Kata Azhan.

Sedangkan di rumah Zaqi, Zaqi tetap bersikukuh ikut pertandingan ini. Tetapi, orangtua Zaqi melarangnya untuk pergi. Zaqi terpaksa harus menuruti nasihat orang tuanya daripada sakitnya makin parah.

Nero kemudian menelpon Ozzai bahwa  Zaqi sekarang sedang sakit. Nero berkata bahwa Zaqi tidak bisa ikut pertandingan kali ini, ia harus istirahat. Nero juga berkata kepada Ozzai bahwa sebagai pengganti Zaqi, Nero membawa Bazoori (anak Bazoor van Bazooka, seorang pimpinan pengemis Kota Bantville) untuk menggantikan posisi Zaqi sebagai gelandang serang. Zaqi meminta Ozzai untuk menyampaikan berita ini kepada Azhan dan Zorro.

Sebenarnya kemampuan Bazoori bermain sepakbola masih dua tingkat di bawah Zaqi. Tetapi, berhubung yang bersedia menggantikan Zaqi hanyalah dia, maka Nero terpaksa memilihnya. Sebelumnya, Nero telah mencoba meminta bantuan 10 teman sekelasnya, yaitu Christiano Royaldo, Lionel Messem, Mesut Uviel, Mengsley Sneisder, David Sivuth, Semir Nasive, Rafael Van de Sow, Sergio Ajuoerro, Xavi Hermendez, dan Luiz Suariez. Namun, kesepuluh temannya tersebut pun tidak bisa membantu karena mereka sedang liburan bersama di Pulau Komodo. Kali ini, Bazoori mempunyai tugas berat untuk mengatur permainan tim Zaoz Crupux. Dia harus bersaing dengan Park Vo Chung, penyerang andalan tim Key One. Apalagi sekarang, Vo Chung dan Zaqi sama-sama memimpin sebagai pencetak gol terbanyal MTS 2011. Mereka sama-sama mengemas 16 gol.

Kemudian Nero pergi menuju GOR King Great, tempat dilaksanakan pertandingan tim Zaoz Crupux melawan tim Key One.

Di GOR King Great, para pemain, official, wasit, dan penonton menunggu kedatangan dua pemain tim Zaoz Crupux yang belum dating.

“Mana dua anggota kalian kok belum datang?” Tanya panitia pertandingan.
“Di diskualifikasi aja, Pak!” Provokasi dari pemain tim Key One.
“Tenang…tenang! Dua pemain kami pasti datang. Masih dalam perjalanan,” jawab Ozzai.
Kemudian Nero dan Bazoori datang.
”Itu dia pemain kami datang, Pak!” Sahut Azhan sambil menunjuk pintu masuk.
”Assalamualaikun teman-teman! Kami datang!” seru Nero dan Bazoori kemudian masuk menuju lapangan.

Kemudian kedua tim bersiap memulai pertandingan. Pemain kedua tim dan wasit memasuki lapangan. Susunan pemain tim Zaoz Crupex sebagai berikut : Nero (kapten sekaligus penjaga gawang), Azhan (pemain belakang), Ozzai (gelandang), Bazoori (gelandang serang), dan Zorro (penyerang) sedangkan susunan pemain tim Key One sebagai berikut : Dhanco Djojonamon (kapten sekaligus penjaga gawang), Wagiman Ran Jaman (pemain belakang), Kim Covlo (gelandang), Kwe Zaggon (gelandang serang), dan Park Vo Chung (penyerang).

Pertandingan pun dimulai. Tim Key One yang dimotori Zaggon terus menguasai pertandingan sepanjang babak pertama. Sedangkan, tim Zaoz Crupux yang dimotori Bazoori selalu gagal dalam penyerangan. Tim Zaoz Crupux dipaksa bertahan sepanjang babak pertama. Tim Zaoz Crupux  yang baru kebobolan dua gol sepanjang MTS 2011 terus di gempur habis-habisan, melalui tendangan keras Vo Chung dan Zaggon. Akhirnya pada menit ke-20, gol yang ditunggu-tunggu terjadi, kerja sama Covlo dan Zaggon dapat diselesaikan  dengan tendangan salto indah oleh Vo Chung. 1-0 untuk Key One. Lima menit kemudian Key One kembali unggul lewat sepakan Zaggon, ini gol yang ke-7 Zaggon di MTS 2011. 2-0 Key One memimpin. Lalu pada detik-detik terakhir babak pertama, Key One kembali unggul lewat solorun yang di lakukan Vo Chung dan berhasil mengelabui sekaligus melewati penjaga gawang, Nero. 3-0 untuk Key one. Zaoz Crupux seperti tak bernyawa. Babak pertama berakhir sudah.

Sedangkan di rumah Zaqi, Zaqi didatangi tamu spesial. Cruvi dan keluarganya datang menjenguk Zaqi dan keluarganya. Cruvi dan keluarganya bermaksud menengok kakek dan neneknya yang tinggal di Kota Bantville. Kemudian ayah Cruvi memberikan satu pil mujarab untuk mengobati sakit yang dialami Zaqi. Ternyata setelah tiga menit pil itu bereaksi sangat cepat terhadap tubuh Zaqi, Zaqi pun akhirnya kembali segar budar. Berhubung Zaqi sudah sehat kembali, ia pun tak menyia-nyiakannya. Zaqi yang mengetahui bahwa timnya sedang kalah telak, lalu  mengajak Cruvi ke GOR King Great untuk membantu menyelamatkan tim Zaoz Crupux dari kekalahan. Mereka pun segera menuju GOR King Great.

Sedangkan di GOR King Great, kondisi Azhan, Ozzai, Zorro, Nero, dan Bazoori semakin kacau. Azhan, Ozzai, Zorro, dan Nero menyalahkan Bazoori sebagai biang kekalahan pada babak pertama. Mereka mengkritik kinerja Bazoori yang sangat buruk. Setiap di beri umpan, ia selalu gagal menguasainya.

”Kamu tuh bagaimana, si! Setiap kali aku beri umpan kau selalu gagal meneruskannya ke Ozzai atau Azhan,” kata Zorro sambil marah-marah.
”Iya nih...! Setiap kali ada penyerangan kau juga gagal menghadang pemain lawan. Apa maumu, jangan-jangan kau berada di pihak lawan. Ngajak gelut? aku wani! Ayo!” Seru Azhan sambil memaki Bazoori.
“Bukan begitu, boss! Aku minta maaf. Salah kalian sendiri memilihku masuk ke tim kalian, padahal aku tidak jago bermain sepakbola. Aku jagonya main bekel dan lompat tali,” jawab Bazoori dengan teramat polos.
”Wis tenang tenang..! Sabar, kita harus tetap berusaha semaksimal mungkin,” terang Nero.
”Iya, dab! kita mainnya santai aja, umpan satu-dua, khan begitu! Bola itu bundar! Bola dalah teman!” Terang Ozzai.

Kemudian Zaqi dan Cruvi datang.

”Assalamualaikum! Teman-teman. Aku akan membantu kalian!” Sahut Zaqi.
”Iya, teman-teman. Senang berjumpa kembali!” Seru Cruvi.
”Hei, itu Zaqi sudah sembuh. Dia bersama Cruvi,” kata Azhan.
”Cruvi.........! Aku kangen benjet ma kamu!” Seru Ozzai.
”Iya, teman-teman. Kebetulan Cruvi sedang mengunjungi nenek dan kakeknya yang ada di sini. Dia akan membantu kita mengalahkan tim Key One. Untuk sementara Bazoori dan Zorro akan kami gantikan,” kata Zaqi.
”Siap kapten...!” sahut Zorro.

Pertandingan Babak kedua dimulai. Sekarang posisi bola dipegang tim Zaoz Crupux. Kerjasama apik antara Zaqi dan Cruvi sangat merepotkan barisan pertahanan tim Key One, yang di kawal Wagiman dan Djojonamon. Tak lama berselang, gol yang dinanti pemain dan suporter tim Zaoz Crupux tiba. Umpan silang dari Cruvi, dapat diselesaikan dengan tendangan salto yang sangat indah oleh Zaqi. Zaoz Crupux 1-3 Key One.

”Masih 3 gol lagi yang harus kita sarangkan. Ayo, teman teman !” Seru Zaqi.
”Okey !” Sahut Azhan, Nero, Ozzai, dan Cruvi.

Pada menit ke-45 Zaqi berhasil menyarangkan bola ke gawang Djojonamon, setelah melewati lima pemain tim Key One sekaligus. Para pemain tim Key One seakan kehilangan permainannya. Tak seperti pada babak pertama. Pemain tim Key One hanya menguasai bola satu-dua kali. Pada menit ke-57, Zaggon harus dikartu merah karena melanggar Zaqi. Barang kali Zaggon sudah frustasi. Tendangan bebas tidak disia-siakan oleh Zaqi, bola mengarah ke pojok kanan atas, dan Djojonamon hanya terdiam seribu bahasa. Hatrick (tiga gol) telah dikemas oleh Zaqi. 3-3 untuk Zaoz Crupux dan Key One.

Gol penentu pun terjadi. Pada menit-menit akhir pengambilan posisi yang tepat oleh Zaqi, membuat sundulan bolanya yang tidak terkawal masuk ke gawang Djojonamon. Pertandingan pun berakhir. Teriakkan para pemain dan suporter tim Zaoz Crupux pecah. Seluruh GOR bergemuruh laksana sedang perang. Tim Zaoz Crupux pun menjuarai MTS 2011. Apalagi, pada pertandingan ini Zaqi berhasil mengoleksi quatrick (empat gol). Empat gol ini membuat Zaqi di nobatkan sebagai pencetak gol terbanyak MTS 2011 dengan 20 gol. Unggul tipis dari pesaing terdekatnya Park Vo Chung, dengan 18 gol.

“Kita juara teman-teman !” Seru Zorro. (seluruh GOR bergemuruh).
“Yeah..! It is sweet, sweet, sweet victory!” Kata Azhan.
“Ini semua berkat kerja keras dan doa kita semua. Allah telah memberikan pertolongannya ke kita !” Ujar Nero. Lalu, seketika semua anggota geng Zaoz Crupux bersujud syukur atas kemenangannya.
”Selamat ya cah ndesa! kamu bisa jadi juara. Asline sing ndesa kuwi aku, kowe reti ra nek aku ndesa. Makannya dengarkan, kan aku juga enak,” ujar Djojonamon.
”Ho’oh. Rasah gelut maneh. Aku damai,” seru Azhan.
”Kami juga minta maaf atas semua kesalahan kami, okey dab!” Kata Vo Chung.
”Ya ya ya...!” Sahut Zorro. Kedua tim pun saling bersalam-salaman dan berpelukan.
“Ayo, teman-teman kita harus segera ke panggung untuk menerima trofi dan medali!” seru Ozzai.

Para pemain tim Zaoz Crupux kemudian naik ke panggung kehormatan untuk menerima trofi juara pertama dan medali MTS 2011 dari Walikota Bantville,  Bapak Supirman. Juara ke-2 di raih tim Key One dan Juara ke-3 diraih tim Game Bell. Seluruh anggota dan suporter tim Zaoz Crupux kemudian merayakan kemenangannya. Anggota tim Zaoz Crupux pun sangat bergembira ketika kerja keras timnya dapat berbuah juara. Namun, pada akhirnya Cruvi harus kembali lagi ke Britania bersama keluarganya. Sungguh buah yang manis.

No comments:

Post a Comment

Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!