Liburan Akhir Tahun 2013, Yogyakarta Diserbu 4 Juta Wisatawan - Guntara.com

Monday 30 December 2013

Liburan Akhir Tahun 2013, Yogyakarta Diserbu 4 Juta Wisatawan

“Prediksi kami ada sekitar 4 juta wisatawan lebih yang berkunjung akhir tahun ini, dengan tujuan utama tetap Malioboro,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Eko Suryo Maharsono, Kamis, 26 Desember 2013. Pernyataan Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta tersebut sepertinya menjadi kenyataan. Luar biasa sekali Kota Yogyakarta yang tergolong kota kecil akan diserbu oleh 4 juta wisatawan walaupun sebagian besar wisatawan tersebut hanya sekadar transit di Kota Yogyakarta dengan tujuan utama wisata Kabupaten di DIY seperti Bantul, Sleman, Kulonprogo, maupun Gunung Kidul.
Kepadatan Yogyakarta (kidsklik.com)
Akhir-akhir ini saya sangat merasakan kepadatan arus transportasi yang luar biasa di Kota Yogyakarta. Saya sebagai mahasiswa perantauan dari Bantul otomatis setiap harinya melewati jantung Kota Yogyakarta untuk menuju kampus yang berada di utara Kota Yogyakarta. Saya sudah berusaha menghindari kemacetan dengan memilih jalur-jalur kelinci tetapi akhirnya tetap saja terbentur dengan kemacetan, mungkin karena keberadaan kampus UGM tidak bisa dipungkiri berada di zona super ramai.

Sekitar satu minggu ini saya merasakan suasana keramaian jalan yang luar biasa padatnya jika dibanding dengan minggu-minggu sebelumnya. Hal tersebut wajar karena akhir tahun ini sedang musim liburan baik liburan anak sekolah, liburan anak kuliahan, maupun liburan para pegawai. Kepadatan sudah mulai terasa ketika saya saya berangkat pagi hari memasuki jalan di timur rumah saya yaitu Jalan Parangtritis yang kemudian ke utara di pertigaan Tembi mulai berjejer-jejer mobil mengantri di lampu merah. Bisa ditebak bahwa mobil-mobil tersebut sehabis plesiran dari Pantai Parangtritis atau pun objek wisata lainnya di Kabupaten Bantul.

Perempatan Druwo pun tidak kalah padat. Perempatan tersebut memotong ring road selatan Kota Yogyakarta dengan Jalan Parangtritis. Walaupun jalan berukuran lebih lebar tetapi kepadatan tidak bisa dihindari bahkan antrian mobil hingga depan gardu induk PLN di Jalan Parangtritis (selatan perempatan Druwo). Beruntunglah saya menggunakan sepeda motor yang bisa menelusup hingga barisan terdepan.

Berikutnya kemacetan-kemacetan juga terjadi di perempatan Jogokaryan lalu perempatan Pojok Beteng Wetan dan yang cukup parah di perempatan Gondomanan. Di perempatan Gondomanan sepeda motor bahkan tidak bisa berkutik dan saya harus menunggu sekitar 3x lampu merah di perempatan tersebut. Selanjutnya jika saya mengambil arah utara maka akan masuk Jalan Mataram dan jika saya mengambil arah timur lalu ke utara maka akan masuk Jalan Gadjah Mada. Tidak perlu ditanya kalau Jalan Mataram jelas-jelas padat karena berada di timur Jalan Malioboro dan otomatis menjadi jalur masuk menuju pusat kota yaitu Malioboro. Jalan Gadjah Mada juga tidak kalah ramainya karena pada jalan tersebut mengarah ke Stasiun Lempuayangan dimana merupakan pintu masuk bagi para wisatawan yang memakai moda transportasi berupa kereta api.

Selanjutnya adalah Jalan Sudirman kemudian Bunderan UGM. Bunderan UGM jelas ramainya di sana dan jalan terakhir menuju kampus saya adalah Jalan Kaliurang. Tidak diragukan lagi Jalan Kaliurang termasuk salah satu jalan terpadat di Kota Yogyakarta - Kabupaten Sleman.

Sore hari ketika pulang dari kampus melewati jalan-jalan yang hampir sama, saya merasakan lebih padat dan ramai daripada pagi hari saat berangkat. Walaupun semakin ke selatan semakin mulai sepi. Sore hari baru terlihat jutaan wisatawan yang memenuhi Kota Yogyakarta.

Berdasarkan pengamatan saya pada sore hari sekitar pukul 15.00 hari Senin, 30 Desember 2013 bahwa jalan di Kota Yogyakarta didominasi oleh mobil-mobil dari luar kota. Ketika memasuki Jalan Mataram sekitar 80% mobil dari luar kota (plat selain AB). Hal tersebut meruapakan bukti nyata Yogyakarta diserbu banyak wisatawan. 

Entahlah pada tanggal 31 Desember 2013 esok jalan di Kota Yogyakarta akan seseru apa dan saya masih akan berkutat dengan keseruan jalan-jalan tersebut karena masih ada kegiatan di kampus. Semoga ke depannya pemerintah DIY lebih jeli dalam menata kotanya karena kalau hal tersebut tetap dibiarkan maka kemungkinan pada tahun 2015 mendatang Jogja akan macet total.

No comments:

Post a Comment

Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!