Sebuah Jejak Lebih Berharga daripada Tidak Sama Sekali - Guntara.com

Thursday 26 September 2013

Sebuah Jejak Lebih Berharga daripada Tidak Sama Sekali

Hidup layaknya perbuatan ketika kita berbuat baik maka hidup kita pun akan baik dan atau sebaliknya. Perbuatan tersebut bermula dari pikiran dan hati kita. Tentu apabila dari hati dan pikiran kita sudah kotor maka otomatis perbuatan yang akan dilakukan juga kotor. Benteng-benteng hati dan pikiran perlu kita ditanamkan dalam diri kita dan semua itu diatur dalam jiwa spiritual.
ilham-guntara-jejak-guntara.com
Sebuah jejak ini lebih berharga daripada tidak melangkah sama sekali...
Kita pasti punya angan-angan atau bisa dibilang mimpi. Kalau angan-angan terlalu muluk, cukuplah kita anggap keinginan. Keinginan tersebut harus realistis dari kehidupan kita. Misalnya, saat kita remaja kita berkeinginan kalau dewasa nanti menjadi seorang direktur sebuah perusahaan multinasional. Suatu keinginan yang kita ingin-inginkan pun harus spesifik. Tidak bisa kita hanya mengatakan, "Saya ingin sukses." dan tidak tahu suksesnya itu seperti apa. Alangkah lebih baik jika kita mengatakan, "Saya ingin menjadi arsitektur yang sukses sehingga berguna bagi nusa dan bangsa." hal tersebut lebih spesifik dan membuat kita semakin termotivasi untuk meraihnya.

Bila kita sudah mempunyai keinginan maka hal mutlak yang harus kita lakukan adalah melangkah. Jangan takut untuk memulai melangkah dan jangan menunda-nunda langkah. Sering kali kita berpikiran bahwa tiada kata terlambat. Sungguh itu hanya ada dalam pikiran orang yang belum pintar, sebagai insan pintar kita harus berpikir bahwa kata terlambat itu ada. Bisa kita ambil contoh dari kisah Nabi Musa AS ketika melawan Raja Fir'aun. Ketika Raja Fir'aun ditenggelamkan oleh air laut, ia seketika itu mengakui Tuhannya Nabi Musa sambil bersujud. Namun, sayang malaikat sudah menyabut nyawa Fir'aun sampai di kepalanya maka taubat tersebut terlambat. Andaikan Fir'aun melakukan itu sebelum malaikat menyabut nyawanya maka bisa jadi Fir'aun akan berada di surga. Namun, apa daya semua itu sudah terlambat. Oleh karena itu, mari kita memulai langkah kita untuk mewujudkan keinginan kita.

Allah SWT berfirman dalam QS Al-Zalzalah 7-8 yang artinya, ayat 7: "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya," ayat 8:"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula."

Kandungan dua ayat tersebut sangat menginspirasi kita dalam melangkah. Langkah yang kita lakukan itu bisa dibilang suatu kebaikan atau bisa juga keburukan. Saat kita melangkah sekecil apapun, taruhlah ketika kita menapakkan sebuah jejak, maka sebuah jejak tersebut sangatlah berharga karena akan mendapat balasan dari Allah. Kita tentu berharap sebuah jejak itu adalah sebuah jejak kebaikan. Bayangkan ketika kita tidak melangkah sama sekali, maka kita tidak akan dapat apa-apa, kita sia-sia, dan kita rugi besar. Buat apa kita merencanakan keingininan kita sedemikian rupa jikalau kita tidak mencoba mewujudkannya. Untuk itu, marilah dengan mengucap bismillah kita melangkah untuk mewujudkan keinginan kita. Kita perlukan niat, ikhtiar, istiqomah, tawakal, dan ikhlas dalam langkah tersebut. Kita tanamkan sifat optimis, pantang menyerah, semangat, dan penuh harapan dalam langkah kita tersebut. Jangan biarkan ada sampai secuil keburukan yang melukai langkah kita. Niscaya, insyaallah langkah kita akan diridhoi Allah dan kita dapat mewujudkan keinginan-keinginan kita. Aamiin. (/guntara).

No comments:

Post a Comment

Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!