Mengapa Memilih Sekolah Vokasi UGM? - Guntara.com

Wednesday 6 February 2013

Mengapa Memilih Sekolah Vokasi UGM?

Di negara maju seperti Jepang, China, Jerman, Belanda, dan sebagainya, pendidikan vokasi dikembangkan secara signifikan. Hal ini cukup beralasan karena pendidikan vokasional pada dasarnya adalah pendidikan yang lebih berorientasi pada penerapan ilmu untuk menyelesaikan problem secara praktis namun sistematik dan terukur. 
http://lcdc.law.ugm.ac.id/thumbnail/660.jpg
Sekolah Vokasi UGM
Sebagai negara yang saat ini memiliki berkah demografi (jumlah penduduk dengan usia produktif terbesar di dunia), Indonesia mulai menyadari pentingnya peranan dan posisi strategis pendidikan vokasi di dalam menjawab tantangan globalisasi, khususnya di bidang ketenaga-kerjaan. Hal ini diwujudkan dengan kebijakan pemerintah dalam merubah komposisi jumlah pendidikan menengah kejuruan (SMK) terhadap pendidikan menengah umum (SMU) dari 40% : 60% menjadi 70% : 30%. Di tingkat pendidikan tinggi, Pemerintah juga merencanakan pembukaan 100 politeknik baru dari berbagai jenis keilmuan.

Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV-UGM) adalah pendidikan keahlian setara dengan politeknik, yang berada di dalam tata-kelola Universitas Gadjah Mada (UGM). Sekolah Vokasi UGM adalah institusi pendidikan keahlian di UGM yang mewadahi semua program diploma di UGM. Meskipun baru dibentuk sejak 27 Oktober 2009, namun sesungguhnya tradisi vokasionalnya telah ada sejak 1977, yaitu dengan didirikannya Pendidikan Ahli Teknik (PAT) dan Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP). Saat ini bernaung 24 program studi di dalam manajemen Sekolah Vokasi UGM, dari berbagai jenis keilmuan. Dari ke 24 program studi tersebut, saat ini baru ada 1 program studi D4 dan 23 program studi D3. Tahun 2013, SV-UGM membuka 3 program studi baru, yaitu D4 Teknik Informatika, D4 Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil, dan D4 Teknik Alat Berat. Pada tahun 2014 juga direncanakan pembukaan D4 Manajemen Perbankan Mikro dan D4 Perancangan Bangunan Gedung. Selain itu, saat ini SV-UGM juga mempersiapkan pembukaan Magister Terapan (S2 terapan) lintas bidang, yang diharapkan dapat membantu pemerintah di dalam pengadaan tenaga-tenaga ahli terapan untuk peningkatan kualitas partisipasi bidang keahlian di dunia kerja, khususnya di dalam mendorong kualitas industri di Indonesia dan dinamika yang terjadi akibat kesejagadan di bidang ketenaga-kerjaan dan industri.

Dengan berlandaskan pada semboyan 'Education for real work and beyond', SV-UGM terus berbenah dan meningkatkan diri untuk menjadi lembaga pendidikan keahlian yang bernartabat yang mampu memberikan sumbangsih bagi penyelesaian masalah bangsa. Sehubungan dengan hal tersebut, SV-UGM terus meningkatkan kerjasama dengan para pemangku kepentingan (stake holders) dan mitra, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Saat ini tercatat lebih dari 200 kerjasama antara SV-UGM dengan pemangku kepentingan dan mitra. 

Kerjasama dengan mitra di antaranya ialah: PT. Hexindo Adiperkasa (alat berat), Hitachi, Suzuki, Ultratune (bengkel otomotif), SANYO, PT. PLN persero, Microsoft, SMC Pneumatics, Microtic, SISCO, NOKIA, Creacle Game Studio, ProEngineering, Pasar Modal, Bank BUMN (Mandiri, BNI, BRI, BTN), Bank Perkreditan Rakyat, Assosiasi Manajemen Asuransi Indonesia (AMAI), PT Wijaya Karya, PT. Waskita Karya, PT. Pembangunan Perumahan,PT. Adhi Karya, PT. KAI, PT. Angkasa Pura, PT. Pelabuhan II, dan lain sebagainya. 

Kerjasama dengan pemangku kepentingan juga cukup banyak. Yang masih dalam proses MoU, antara lain: Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Daerah Istimewa Yogyakarta, PKU Muhammadiyah Bantul, Rumah Sakit Akademik UGM, untuk bidang kesehatan. Di bidang kesehatan hewan, kerjasama dilakukan dengan Pemda Manokwari papua, Pemda Jambi, Dinas Peternakan Solo, Boyolali, dan sebagainya. Di bidang manajemen budaya, kerjasama yang telah terjalin antara lain adalah dengan Dinas Pariwisata di berbagai daerah, Kedutaan Besar berbagai negara (Korea, Jepang, China, Prancis, Inggris), Arsip Nasional RI, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, Kementrian ESDM, Balai Budaya.Di bidang Informasi Kebumian, kerjasama yang telah dilakukan antara lain ialah dengan BAKOSURTANAL, BAPPEDA di beberapa Provinsi, BPN, dan sebagainya. Di bidang infrastruktur sipil dan konstruksi juga telah terjalin kerjasama yang sangat erat dengan Departemen Tenaga Kerja RI, Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum, di berbagai Provinsi.

Tahun 2012, SV-UGM juga melakukan kunjungan ke beberapa politeknik di Jepang, New Zealand, dan Jerman. Hasilnya, selain pengiriman dosen SV-UGM untuk studi lanjut ke negara-negara tersebut, mahasiswa SV-UGM (untuk beberapa program studi) dapat melanjutkan studinya ke Jerman (Politeknik Pforzheim), Jepang (Politeknik Akashi dan Politeknik Toyama). Selain itu, terbuka peluang besar bagi mahasiswa SV-UGM untuk magang di pabrik excavator alat berat Hitachi di Jepang. Di tahun 2013 nanti SV-UGM bersama dengan Assosiasi Politeknik di Jepang dan Politeknik Akashi, akan mengadakan joint seminar di Yogyakarta. Salah satu hasil kerjasama dengan assosiasi politeknik di Jepang ini ialah kesempatan bagi mahasiswa SV-UGM untuk studi 2 bulan di Jepang dan sebaliknya SV-UGM juga akan menerima mahasiswa Jepang untuk studi di SV-UGM. Ke depan, SV-UGM akan mendorong terwujudnya program-program pertukaran mahasiswa semacam ini dengan berbagai politeknik di negara lain. Tujuannya ialah untuk lebih membuka wawasan internasional dan pengetahuan mahasiswa SV-UGM sebelum mereka terjun ke dunia kerja.

Di dalam merencanakan perkembangan SV-UGM ke depan, saat ini telah didirikan Vocational Development Centre (VDC), yang dirancang dan dikembangkan untuk menjadi rujukan bagi perkembangan pendidikan vokasi di Indonesia. VDC ini menyatukan entitas bisnis/industri dengan pendidikan vokasi tingkat menengah/ kejuruan (SMK) dan pendidikan tinggi vokasi (sekolah vokasi dan politeknik) untuk menyelesaikan permasalahan bangsa. Di dalam operasionalnya, VDC didukung oleh Vocational Training Centre (VTC), Vocational Career Centre (VCC), Vocational Radio (VR) dan Vocational Community Services Centre (VCSC). Dengan adanya VDC ini diharapkan adanya peningkatan kualitas lulusan SV-UGM, baik dari segi kompetensi maupun keahliannya. Peningkatan kualitas diyakini akan berimplikasi positif pada peningkatan daya-serap lapangan kerja terhadap lulusan SV-UGM.

Bagaimana kalian mulai tertarik dengan Sekolah Vokasi UGM? Kalau tertarik silakan baca "Jalur Seleksi Masuk Sekolah Vokasi UGM" dilanjutkan dengan "Pilihan Program Studi dan Daya Tampung  Sekolah Vokasi UGM".

No comments:

Post a Comment

Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!