Keterangan tepi pada sebuah foto udara tegak
merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan penghitungan fotogrametri.
Keterangan tepi pada foto udara tegak adalah sumber informasi tentang
pemotretan foto udara tersebut dan sangat berguna untuk penyadapan atau
pengolahan data dari foto udara serta pemanfaatan foto udara tersebut untuk
berbagai keperluan/kepentingan.
Keterangan tepi foto udara tegak standar
ukuran 23 x 23 cm, yaitu :
1.
Tanda Fidusial
Setiap foto udara terdapat 4 atau 8 tanda fidusial (fiducial
mark). Kegunaaan dari tanda fidusial adalah untuk menentukan titik
prinsipal (titik pusat) foto udara, yaitu dengan menarik garis dua
tanda fidusial yang berhadapan.
2.
Seri Nomor
Foto udara (FU) memiliki nomor seri sekurang-kurangnya terdiri dari nomor registrasi, nama daerah yang dipotret, tanggal pemotretan, dan nomor jalur terbang/nomer foto. Contoh nomor seri foto:
Wonogiri/VII/316/XIV-25/18-1-1991/1:10.000
Wonogiri :
Nama daerah yang dipotret
VII/316 :
Nomor registrasi foto udara
XIV :
Nomor jalur terbang
25 :
Nomor foto dalam jalur terbang
8-1-1991 : Tanggal pemotretan
1:10.000 : Skala FU rata-rata
3.
Tanda tepi
Tanda tepi terletak pada salah satu sisi foto udara, terdiri dari
minimal 4 bagian, yaitu level, jam pemotretan, panjang fokus kamera, dan
altimeter. Level menunjukkan sudut
pemotretan foto udara. Jam pemotretan menunjukkan waktu dilaksanakannya pemotretan.
Panjang fokus kamera menunjukkan panjang fokus kamera yang digunakan biasanya
termasuk keterangan jenis kamera yang digunakan. Sedangkan, altimeter
menunjukkan ketinggian terbang pesawat saat melakukan pemotretan.
Skala
foto udara adalah rasio perbandingan jarak di foto udara dengan jarak horizontal
yang ada pada lapangan (jarak sesungguhnya di darat). Pada peta yang proyeksinya ortogonal, maka skala
pada setiap titik adalah sama (seragam). Sedangkan, pada sebuah foto udara yang proyeksinya
sentral, mempunyai skala bervariasi tergantung dengan variasi ketinggian medan
(terrain). Cara menentukan skala foto
udara dapat dengan berberapa cara,
yaitu :
1. Perbandingan antara panjang fokus dan
tinggi terbang.
2. Perbandingan jarak di foto terhadap jarak
di lapangan.
3. Perbandingan jarak pada foto dengan jarak
pada peta yang diketahui skalanya.
Penulisan
skala pada foto udara dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.
Fraksi
Representatif (representative fraction
atau RF)
Penulisan
skala foto udara dalam bentuk pecahan, misalnya 1/10.000 atau 1:10.000, artinya
jika jarak dua buah titik di peta adalah 1 satuan panjang, maka jarak
sebenarnya adalah 10.000 satuan panjang yang
sama. Skala fraksi representatif ini paling sering digunakan dalam sebuah foto
udara karena pembacaan dan penulisannya yang sangat mudah.
2.
Kebalikan
Skala Foto (photo scale reciprocal
atau PSR)
Penulisan
skala foto udara yang hanya dituliskan penyebutnya, misalnya 10.000, 50.000,
100.000, dll. Penulisan skala jenis ini sangat jarang digunakan karena
pembacaannya yang sulit (kurang lengkap) sehingga sering membingungkan pembaca
foto udara.
3.
Skala
Ekuivalen
Penulisan
skala foto udara dalam bentuk kalimat, misal 1 inch to 1 miles (one inch to one miles). Penulisan skala
jenis ekuivalen ini sangat jarang digunakan di Indonesia. Pada umumnya
penulisan skala jenis ekuivalen digunakan di negara-negara barat, seperti
Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang tidak memakai satuan metrik.
Skala dalam foto udara
memiliki kegunaan yang sangat penting atau memiliki peran vital. Dalam setiap
perhitungan fotogrametri hampir selalu membutuhkan keterangan skala foto udara.
Keberadaan skala foto udara dapat digunakan untuk menghitung fokus kamera,
ketinggian terbang, ketinggian relatif, jarak sesungguhnya di lapangan, ataupun
bisa untuk mencari skala pada foto udara (atau suatu peta) yang tidak diketahui
skalanya. Skala merupakan bagian yang sangat vital untuk setiap gambaran
kenampakan nyata yang dikecilkan dalam peta atau dalam hal ini adalah foto
udara.
Skala pada foto udara dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1.
Skala rata-rata
Skala rata-rata adalah skala yang diperhitungkan untuk daerah yang terliput
oleh satu foto, atau seluruh daerah yang dipotret. Dalam satu lembar foto udara
dengan proyeksi sentral skala bervariasi tergantung dari variasi ketinggian
medan. Skala foto rata-rata diperoleh dengan cara membandingkan
panjang fokus kamera dengan ketinggian terbang terhadap tinggi rata-rata dari
medan.
2.
Skala lokal
Skala lokal yaitu skala yang diperhitungkan pada tiap titik atau pada tiap
daerah sempit yang ketinggiannya sama. Skala ini lebih teliti bila dibandingkan
terhadap skala rata-rata.
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!