Sejak lama, dunia psikologi mengenal dua kutub utama kepribadian: Introvert dan Ekstrovert. Di tengahnya, ada Ambivert. Namun, muncul sebuah konsep baru yang menarik perhatian: Otrovert. Istilah yang dipopulerkan oleh psikiater Dr. Rami Kaminski ini menawarkan lensa baru untuk memahami individu yang secara konsisten merasa sebagai "orang luar abadi" (perpetual outsider), meskipun mereka bisa berinteraksi sosial dengan baik. Otrovert bukan sekadar bingung antara menyendiri dan berkumpul, melainkan sebuah orientasi sosial yang berbeda, yang menekankan kemandirian emosional dan penolakan terhadap pemikiran kelompok.
![]() |
Jenis Kepribadian Baru Otrovert |
Siapa Sebenarnya Seorang Otrovert?
Kajian Ilmiah dan Validitas
Konsep Otrovert, meskipun baru, diusulkan sebagai sebuah ciri kepribadian yang berbeda. Dr. Kaminski mencatat bahwa Otrovert bukanlah gangguan kejiwaan, kecemasan sosial, atau neurodivergensi; mereka umumnya empati dan ramah, tetapi memiliki hambatan bawaan untuk merasa memiliki dalam konteks kelompok. Meskipun Otrovert belum diakui secara universal dalam model kepribadian utama seperti Big Five (seperti halnya Ambivert), konsep ini muncul dari pengamatan klinis terhadap individu yang tidak merasa terwakili oleh kategori yang ada. Pihak yang mendukung konsep ini berargumen bahwa penamaan ini memberikan validasi bagi individu yang selama ini merasa berbeda, mendorong mereka untuk melihat kemandirian mereka sebagai kekuatan, bukan kekurangan.
Kekuatan dan Keunikan Otrovert
Karena posisinya sebagai "orang luar," Otrovert seringkali menjadi pemikir independen yang sangat orisinal. Mereka kurang terikat pada norma-norma kelompok dan tidak takut menentang pemikiran mayoritas (groupthink), yang seringkali menjadi pendorong inovasi dan kreativitas. Beberapa tokoh sejarah yang dikaitkan memiliki kecenderungan Otrovert adalah Albert Einstein dan Frida Kahlo. Dalam pekerjaan, mereka mungkin kurang cocok untuk peran yang sangat bergantung pada "kerja tim" secara konvensional, tetapi unggul dalam proyek yang membutuhkan otonomi, pemecahan masalah yang kreatif, dan pemikiran di luar arus utama.
Lebih dari Sekadar Label Baru
Munculnya istilah Otrovert mencerminkan kesadaran yang semakin besar bahwa kepribadian manusia jauh lebih kompleks daripada dikotomi sederhana Introvert-Ekstrovert. Bagi mereka yang selalu merasa "tidak cocok" di mana pun—mereka yang mencintai orang tetapi membenci keramaian, yang mendambakan kedekatan tetapi menghindari keanggotaan kelompok—label ini menawarkan pemahaman diri yang membebaskan. Otrovert mengingatkan kita bahwa ada kekuatan besar dalam tidak harus mengikuti arus dan bahwa kemandirian emosional bisa menjadi hadiah unik dalam dunia yang didorong oleh kebutuhan untuk merasa memiliki.
Sebagai kesimpulan, Otrovert adalah jenis kepribadian yang mendefinisikan dirinya melalui kemandirian emosional dan rasa "tidak memiliki" terhadap kelompok, bahkan ketika mereka aktif berinteraksi sosial. Berbeda dari Introvert yang mendapat energi dari kesendirian, atau Ambivert yang seimbang, Otrovert secara konsisten merasa sebagai "orang luar abadi" yang menolak untuk sinkron dengan emosi atau pemikiran kolektif (groupthink). Keunikan ini menjadi kekuatan besar yang mendorong pemikiran orisinal, kreativitas, dan integritas diri, di mana mereka lebih menghargai kedalaman hubungan satu-per-satu daripada popularitas dalam keramaian, menawarkan perspektif penting di luar dikotomi kepribadian tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!