Keberadaan bisnis laundry semakin menjamur di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Bisnis laundry berkembang pesat mulai dari bisnis bersifat rumahan hingga bisnis berbentuk perusahaan. Pengusaha bisnis laundry dengan modal besar tentu tidak akan bermasalah dalam pengadaan alat-alat laundry. Namun bagi pengusaha laundry bermodal pas-pasan, akan terkendala biaya yang mahal dalam pengadaan alat-alat tersebut. Berlandaskan kesenjangan tersebut, sekelompok warga Dusun Padangan, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, DIY berinovasi membuat mesin laundry dan mesin pengering cucian yang murah tetapi tidak kalah bersaing dengan mesin impor.
Mesin Laundry dan Mesin Pengering Cucian Asli Karya Warga Bantul |
Pembuatan mesin tersebut diinisiasi oleh Ashari. Dia merasa prihatin dengan banyaknya pemuda-pemuda di desanya yang sudah mencari pekerjaan karena berbagai keterbatasan. Ashari yang juga seorang pengusaha bengkel teknik kemudian membentuk pelatihan teknik untuk warga-warga dusunnya khususnya untuk pemuda dusun. Selama 6 bulan, pemuda-pemuda dilatih untuk merancang dan mendesain berbagai macam mesin termasuk mesin laundry tanpa syarat khusus dan tanpa dipungut biaya pelatihan.
Pemuda-pemuda yang dilatih tersebut kebanyakan lulusan SMA, SMP, bahkan SD, dan dengan modal seadanya serta sumberdaya manusia yang terbatas dapat tercipta mesin laundry dan mesin pengering cucian. Uboyo, salah seorang warga dusun yang turut membuat mesin, awalnya mengaku kesusahan dalam merancang mesin. Setelah melakukan beberapa kali percobaan dan banyak kegagalan, akhirnya mesin tersebut dapat tercipta, yang tadinya sulit sekarang menjadi mudah, ujar Uboyo.
Satu mesin laundry dan mesin pengering cucian membutuhkan waktu produksi selama dua minggu meliputi proses persiapan alat dan bahan, perancangan dan desain, perakitan, hingga finishing, semua dikerjakan kurang lebih oleh 7 orang. Mesin tersebut diklaim tidak kalah kualitas dan daya saing dibanding dengan mesin impor. Harganya juga relatif terjangkau, lebih hemat 30% daripada mesin impor. Bahan-bahan yang digunakan juga diklaim berasal dari dalam negeri. Tenaga pembuat pun juga berasal dari dalam negeri.
Mesin yang diberi merk Kanaba (Karya Anak Bantul) tersebut baru dirilis awal tahun 2015 ini. Mesin laundry dan mesin pengering cucian tersebut telah dipesan dari berbagai daerah di tanah air, mulai dari Aceh, Sumatera, Kalimantan, dan lainnya. Mesin tersebut telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan sedang dalam proses persetujuan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Ashari berharap produk karya warga Bantul tersebut mampu menembus pasar internasional dan bisa diekspor ke berbagai penjuru dunia. Dia mengklaim mesin laundry dan mesin pengering cucian tersebut merupakan yang pertama karya anak bangsa Indonesia. Dia juga berharap dengan adanya mesin laundry dan mesin pengering cucian ini dapat mendorong bisnis laundry yang tadinya kecil menjadi semakin berkembang dan tidak kalah dengan bisnis laundry perusahaan. (disadur dari Tribunnews Jogja)
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!