Pemetaan Risiko Bencana dalam Manajemen Kebencanaan - Guntara.com

Friday 20 February 2015

Pemetaan Risiko Bencana dalam Manajemen Kebencanaan

Risiko (Risks) adalah kemungkinan dampak yang merugikan yang diakibatkan oleh hazard dan/atau vulnerability. Risiko adalah sesuatu yang belum terjadi dan usaha proyeksi masa depan. Terdapat dua kemungkinan dalam menghadapi risiko, yaitu menguranginya atau menghilangkannya sama sekali (GTZ, 2004). Risiko merupakan penetapan sesuatu yang prospektif dan khayal, dan dengan demikian mengandung ketidakpastian. Efek dari bahaya alam pada benda atau orang-orang dari daerah tertentu merupakan hubungan timbal balik yang kompleks dan memiliki efek domino.
Peta Risiko Kerawanan Fisik Bencana Gunungapi www.guntara.com
Peta Risiko Kerawanan Fisik Bencana Gunungapi

Berbagai perkembangan studi tentang kebencanaan tersebut kemudian memunculkan paradigma baru yaitu pengurangan risiko bencana (Pine, 2009; van Westen, 2009). Risiko bencana merupakan fungsi dari kerawanan (hazard) dan kerentanan (vulnerability), dan elemen yang berisiko (element at risk). UNDP (2004), GTZ (2004), dan Smith dan Petley (2008) mendefinisikan struktur konseptual risiko sebagai berikut:

Risiko = Bahaya x Kerentanan (element at risk)

Bahaya dan kerentanan harus terletak pada lokasi yang sama untuk dapat menimbulkan risiko, yang kemudian menjadi bencana jika peristiwa tersebut benar-benar terjadi. Suatu masyarakat mungkin rentan terhadap bahaya banjir, tetapi rentan terhadap bahaya gempa (dan sebaliknya). Kegiatan pendefinisian risiko ini disebut sebagai penilaian risiko (Risk Assessment).

Penilaian risiko secara kualitatif melibatkan penilaian ahli untuk menentukan level risiko dari sebuah bahaya. Hal ini digunakan apabila bahaya tidak dapat diekspresikan secara kuantitatif (tidak memungkinkan perhitungan probabilitas kejadian atau perhitungan magnitudo) atau ketika kerentanan tidak dapat dijadikan ukuran kuantitatif. Sementara itu analisis risiko secara kuantitatif menyatakan risiko baik secara probabilistik ataupun kerugian yang diharapkan. Penilaian tersebut dapat secara deterministik/berbasis skenario (melihat dari sudut pandang skenario tertentu) atau probabilistik (menghitung semua efek dari serangkaian skenario secara bersama-sama). Di antara kedua metode tersebut, sebenarnya terdapat suatu metode lagi yang disebut sebagai metode semi-kuantitatif. Disebut demikian karena dalam metode ini digunakan angka numerik untuk mengekspresikan risiko, tetapi sesungguhnya tidak merefleksikan arti langsung dari kerugian yang diharapkan (van Westen, 2009).

No comments:

Post a Comment

Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!