Gabusan (25/10/2014) - Memperingati Hari Sumpah Pemuda yang akan jatuh pada 28 Oktober 2014 mendatang, pemuda-pemudi Dusun Gabusan, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta mempersembahkan sebuah pentas drama pertunjukan untuk seluruh warga Gabusan. IPEGA (Ikatan Pemuda-Pemudi Gabusan) sudah mempersiapkan jauh-jauh hari perhelatan pentas drama ini dengan Pinandy Ari Wibowo sebagai Ketua Panitia dan Thomas Abrian sebagai Sutradara. Selain pentas drama, adapula penampilan pentas seni dari perwakilan setiap RT, dan puncaknya adalah pelantikan Ketua IPEGA baru periode 2014-2016.
Ilham Guntara dan IPEGA Menyanyikan Lagu Indonesia Raya |
Pentas drama digelar di salah satu pelataran rumah warga dan dimulai pada pukul 20.00 WIB. Panggung megah berdiri kokoh kreasi pemuda-pemudi Gabusan beserta tata pencahayaan, penataan musik dan suara, serta penataan latar dan properti yang sudah dipersiapkan seoptimal mungkin. Semua panitia bekerja keras pada malam itu untuk persembahan maksimal kepada para penonton dan para tamu undangan seperti Lurah, Ketua RT, dan tetangga Dusun.
Acara diawali dengan pembukaan lalu menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh penonton dan panitia. Dua tarian dipersembahkan pada awal acara, yaitu Tari Kuthuk dan Tari Lilin yang dibawakan oleh adik-adik Dusun Gabusan. Ilham Guntara selaku pembawa acara kemudian mempersilakan Pinandy Ari Wibowo selaku Ketua Panitia untuk memberi sambutan, dilanjutkan Maryono selaku Ketua Paguyuban Warga Gabusan, dan Drs. Kandar selaku Lurah Desa Timbulharjo.
Ilham Guntara lalu menyerahkan acara sepenuhnya kepada Pinandy Ari Wibowo yang akan berperan sebagai dalang pentas drama pada malam itu. Secara garis besar drama menceritakan kondisi kekinian di kampung yang mana terdapat anak-anak yang bermain, ibu-ibu bercengkerama, terdapat pula remaja-remajanya yang rusak karena mabuk-mabukkan dan judi, tetapi di sisi lain adapula pemuda yang masih peduli dengan lingkungan dan masyarakatnya.
Pak Ustadz Menggerebek Pemuda yang Mabuk-Mabukkan dan Judi |
Dahuri dan Wisnu selaku pemuda yang masih peduli dengan lingkungan dan masyarakat diutus oleh Pak Ustadz (diperankan oleh Anwar Nur) untuk menjemput Jaka Taruna (diperankan Fisher Marjuki) di Jakarta. Jaka Taruna adalah ketua pemuda yang merantau di kota dan belum menyerahkan tongkat estafet kepimpinannya kepada yang lain.
Jaka Taruna di Jakarta sudah memilih tambatan hati, sebut saja Gayatri (diperankan oleh Jessi Nila S.). Mereka berdua memadu cinta dan telah bersiap menuju pelaminan. Tiba-tiba datanglah dua pemuda tersebut untuk menjemput Jaka Taruna dan menceritakan kondisi kekinian kampungnya yang rusak pemudanya. Jaka Taruna memutuskan kembali ke kampung halamannya dengan berat hati meninggalkan sang kekasih hati dan ibunya di Jakarta untuk menyelamatkan kampung tercinta.
Jaka Taruna dan kekasih hatinya Gayatri |
Sesampainya di kampung halaman, Jaka Taruna langsung disuguhkan dengan aksi mabuk-mabukkan dan judi yang dilakukan teman-temannya. Jaka Taruna pun memberantas aksi mereka dengan dibantu Dahuri dan Wisnu. Datang pula tiga pemuda lain yang masih peduli kampung, yaitu Andi, Sutri, dan Vitto untuk membantu Jaka Taruna membasmi perilaku bejat pemuda kampungnya.
Jaka Taruna membuat keputusan bijak dengan mengumpulkan pemuda-pemuda yang masih peduli kampungnya untuk mencari solusi agar kampung halamannya tetap jaya dan bebas dari maksiat. Jaka Taruna mengutus mereka (pemuda baik) untuk menggali potensi-potensi kampungnya dan menampilkan potensi tersebut dalam pentas seni.
Satu persatu potensi kampung ditampilkan dalam pentas seni. Setiap RT menampilkan sebuah pentas seni, ada tiga RT yaitu RT 6, 7, dan 8 kemudian adapula penampilan Tari Dolenan dan Tari Oglek dari remaja. Pentas seni tersebut berjalan meriah dan tanpa disadari bahwa ada pentas seni dalam pentas seni.
Tari Dolenan oleh Adik-Adik Dusun Gabusan |
Tari Oglek oleh Remaja Dusun Gabusan |
Penampilan Ibu-Ibu Perwakilan RT 8 |
Puncaknya Jaka Taruna meminta seluruh elemen kampung untuk bersama sama "Membangun Candi" yang esensinya adalah membangun kembali kejayaan kampung yang bebas dari maksiat. Namun saat Candi hampir selesai, tiba-tiba Jaka Taruna galau. Ia terpikir sang kekasih hati dan ia sadar bahwa tidak bisa selamanya mengabdi sebagai ketua pemuda, Jaka Taruna juga memiliki tujuan hidup salah satunya untuk berkeluarga. Jaka Taruna memutuskan mundur dalam pembangunan Candi dan ia meminta rekan-rekannya untuk menggelar pemilihan ketua pemuda baru yang akan melanjutkan pembangunan Candi tersebut.
Tanpa diduga-duga Chrisma Vitto Daru Dica (RT 8 / 19 tahun) terpilih sebagai ketua IPEGA baru mengalahkan dua calon lain yang lebih senior yaitu Andi Oktawijaya (RT 6 / 24 tahun) dan Sutriyanto (RT 7 / 24 tahun). Seketika Vitto bersumpah untuk mengabdi dan menjalankan peran sebagai ketua pemuda Dusun Gabusan dengan sebaik-baiknya dan melanjutkan misi "Membangun Candi". Adegan tersebut menandakan berakhirnya pentas drama pada malam itu.
Penyerahan Simbolis Estafet Kepemimpinan kepada Ketua IPEGA Baru |
Acara dilanjutkan dengan pelantikan Ketua IPEGA baru periode 2014-2016. Ketua IPEGA periode sebelumnya yaitu Fisher Marjuki secara simbolis menyerahkan tongkat estafet kepemimpinannya kepada ketua IPEGA baru, Chrisma Vitto Daru Dica. Lagu "Padamu Negeri" menjadi lagu yang dinyanyikan bersama-sama oleh seluruh penonton dan seluruh pemuda-pemudi Dusun Gabusan untuk menutup acara pada malam itu. Secara keseluruhan acara berlangsung lancar dan meriah, pukul 23.00 baru berakhir, dan dituntaskan dengan bersih-bersih tempat pentas.
Foto Bareng Segenap Pemuda Gabusan dan Ilham Guntara |
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!