“Ingatlah…Ingatlah... Ingat pesan saya: Jika
engkau memilih seorang pemimpin, carilah pemimpin yang dibenci, yang
dibenci dan dicacimaki oleh negara asing, karena itu yang benar.
Pemimpin tersebut akan membelamu di atas kepentingan asing itu. Dan janganlah kamu memilih pemimpin yang dipuji-puji asing, karena ia akan memperdayaimu.” (Ir. Soekarno - Presiden Pertama Republik Indonesia)
#PemilihCerdas Pilpres 2014 |
Seorang
pemimpin tidak hanya melakukan kontrak sosial dengan masyarakat namun
juga harus bisa menjadi (imam) bagi rakyatnya dan dapat
mempertanggungjawabkan kelak kepada Allah SWT. Lihatlah sosok
kepemimpinan Nabi Ibrahim AS yang dituangkan didalam Al – Qur’an : “Dan
(ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat
(perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman:
“Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim
berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman:
“Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim,” (Q.S Al Baqarah ayat
124).
Terlihat bahwa kedudukan seorang pemimpin tidak bisa
diperebutkan. Namun, seorang pemimpin haruslah bisa mengemban amanah
dengan baik dan dipilih dengan cara yang baik. Seorang pemimpin haruslah
bisa tegas mengatakan Hak dan bathil bukan malah tunduk pada makhluk
namun tunduk pada Dzat yang menciptakan alam semesta ini.
Oleh
sebab itu, kita harus memilih pemimpin yang tegas terhadap negara asing.
Lihatlah, ketika sumber daya alam seperti emas dan uranium di Papua
dirampas habis oleh NEGARA ASING. Hampir 99 % dari kekayaan bumi
indonesia dimiliki negara asing dan 1 % dari negara untuk APBN negara
ini begitu sedikit, apalagi miris ketika rakyat papua sebagai warga
pribumi tidak mendapat hasil malah dibohongi oleh para cukong asing.
Setidaknya, ada 4 kriteria pemimpin ideal yang dapat kita pilih di tahun 2014 ini yaitu Shiddiq yaitu jujur, pemimpin yang memiliki prinsip jujur dapat dijadikan tumpuan bagi pengikutnya. Amanah
yaitu terpercaya, pemimpin harus dapat mengemban kepercayaan dari
rakyatnya bukan malah menyelewengkan amanah itu demi kepentingan partai
dan golongan. Tabliq yaitu menyampaikan, pemimpin harus
dapat memiliki cara komunikasi yang baik dan dengan tegas menyatakan
mana yang hak dan mana yang bathil. Dalam istilah Arab dikenal
ungkapan, “kul al-haq walau kaana murran”, katakanlah atau sampaikanlah kebenaran meskipun pahit rasanya. Dan yang terakhir, Fathanah
yaitu cerdas, seorang pemimpin harus memiliki kemampuan ilmu yang lebih
dari rata – rata masyarakat sehingga dia dapat memecahkan masalah
publik di negeri ini. Dengan kriteria ini, insyaallah kita tidak ragu
lagi untuk memilih seorang pemimpin bagi negeri ini. Aamiin.
(sumber: http://www.islampos.com/pilihlah-pemimpin-dibenci-negara-asing-116130/ oleh: Reynaldy Shabir Maulana)
No comments:
Post a Comment
Berikan komentar terbaik atau pertanyaan untuk artikel di atas dan tetap setia mengunjungi "Guntara.com" dengan alamat www.guntara.com terimakasih!